Konten dari Pengguna

Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota bagi Tanaman

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Mei 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota antara lain Karena Tanaman Dapat Menyerap Karbon Dioksida   Sumber Unsplash/Karsten Würth
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota antara lain Karena Tanaman Dapat Menyerap Karbon Dioksida Sumber Unsplash/Karsten Würth
ADVERTISEMENT
Penghijauan menjadi langkah untuk mengatasi pencemaran di daerah perkotaan. Keuntungan penghijauan di kota-kota antara lain karena tanaman dapat menyerap zat polutan.
ADVERTISEMENT
Polutan merupakan zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer.

Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota antara lain Karena Tanaman dapat Menyerap Karbon Dioksida, Pahami Penjelasannya!

Ilustrasi Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota antara lain Karena Tanaman Dapat Menyerap Karbon Dioksida Sumber Unsplash/Craig Vodnik
Reboisasi adalah penanaman pohon atau penghijauan kembali. Keuntungan penghijauan di kota-kota, antara lain karena tanaman dapat menyerap karbon dioksida.
Tanaman hijau mampu mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2), melalui proses fotosintesis. Proses ini dilakukan dengan bantuan sinar matahari yang diserap oleh klorofil.
Tujuan diadakan penghijauan, agar udara yang kotor di daerah perkotaan dapat diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Zat-Zat Penyebab Pencemaran Udara

Ilustrasi Keuntungan Penghijauan di Kota-Kota antara lain Karena Tanaman Dapat Menyerap Karbon Dioksida Sumber Unsplash/Joakim Aglo
Diambil dari buku Big Pelajaran SMA, Tim Tentor Indonesia (2016:391), beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, antara lain:
ADVERTISEMENT

1. Karbon Monoksida

Karbon monoksida (CO) dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil. Misalnya, gas buangan kendaraan bermotor. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun.

2. Nitrogen Dioksida

Nitrogen dioksida (NO2) dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik, dan knalpot kendaraan bermotor. Gas ini paling beracun dan bersifat korosif.

3. Sulfur Dioksida

Sulfur dioksida (SO) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur, terutama batubara. Gas ini berbau tajam, tidak berwarna, dan tidak bersifat korosi.

4. Karbon Dioksida

Karbon dioksida (CO2) dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor, pabrik, dan gas hasil kebakaran hutan. CO2 menyebabkan kenaikan suhu bumi atau efek rumah kaca.

5. Chlorofluorocarbon

Chlorofluorocarbon (CFC) dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
ADVERTISEMENT
Gas ini dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Diperlukan upaya dari masyarakat dunia untuk mengurangi penggunaan CFC.

6. Timbal

Timbal (Pb) adalah logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Pencemaran timbal dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada otak, darah, dan organ tubuh lainnya.
Gerakan penghijauan di perkotaan memiliki beberapa keuntungan yang dapat dinikmati makhluk hidup. Keuntungan penghijauan di kota-kota, antara lain karena tanaman dapat menghasilkan oksigen.(DK)