Keutamaan Doa Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyatan Thayyiban Innaka Sami'ud Du'a

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
23 September 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca doa rabbi habli min ladunka dzurriyatan thayyiban innaka sami'ud du'a. Foto: pexels.com/baybiyik/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca doa rabbi habli min ladunka dzurriyatan thayyiban innaka sami'ud du'a. Foto: pexels.com/baybiyik/
ADVERTISEMENT
Memiliki anak adalah impian bagi pasangan suami istri. Hal ini disebabkan karena anak merupakan investasi orang tuanya di akhirat kelak. Untuk meraih impian tersebut, tentunya mendidik dengan benar dan selalu berdoa kepada Allah SWT adalah hal yang perlu dilakukan. Mislanya saja memanjatkan doa yang diucapkan Nabi Zakaria meminta anak yang sholeh rabbi habli min ladunka dzurriyatan thayyiban innaka sami'ud du'a. Sebenarnya, apa keutamaan dari doa tersebut?
ADVERTISEMENT

Keutamaan Rabbi Habli Min Ladunka Dzurriyatan Thayyiban Innaka Sami'ud Du'a

Nabi Zakariah AS adalah nabi yang ke-21 dalam urutan nabi dalam agama Islam. Nabi Zakariah AS merupakan salah satu nabi dari kaum Bani Israil.
Nabi Zakariah AS beberapa kali disebutkan dalam Al-Quran karena kesabaran yang luar biasa. Sebab, beliau sangat mendambakan keturuna untuk mewarisi tugasnya untuk menyebarkan agama dari Allah SWT dan melanjutkan tabuh kepemimpinan kaum Bani Israil. Beliau tidak berhenti memanjatkan doa kepada Allah SWT siang dan malam.
Beliau khawatir jika tidak akan ada seseorang melanjutkan tugasnya bila sudah meninggal dunia. Kaumnya akan kehilangan pemimpin dan kembali kepada cara-cara hidup mereka dengan kemungkaran dan kemaksiatan.
Maryam adalah anak dari Hannah binti Faqudz yang merupakan saudara ipar dari Nabi Zakariah AS. Maryam diasuh dan dirawat pamannya sejak kecil. Meskipun bukan anak kandungnya, Nabi Zakariah AS merawat Maryam dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk kasih sayangnya adalah membuatkan tempat khusus di Baitul Maqdis untuk Maryam melaksanakan ibadah yang dinamakan Mihrab.
Kehadiran Maryam di keluarganya membuat Nabi Zakariah yang belum memiliki keturunan senang dan memperlakukan layaknya anaknya sendiri.
Ilustrasi mengamalkan doa Nabi Zakaria. Foto: unsplash.com/jeremyyappy

Doa Nabi Zakaria AS

Meskipun kehadiran Maryam membuatnya bahagia, namun Nabi Zakariah AS tetap menginginkan putra. Beliau tak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT meskipun beliau dan istrinya sudah tua. Doa yang dipanjatkan Nabi Zakariah AS dalam Surat Ali Imran ayat 39 yakni:
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Robbi hablii min ladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud du'aa
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa”. (QS Ali Imran: 38)
ADVERTISEMENT
Ibnu Katsir tafsirnya menjelaskan:
Ketika Nabi Zakaria AS melihat bahwa Allah SWT memberi Maryam rezeki berupa buah-buahan musim dingin pada musim panas dan buah-buahan musim panas pada musim dingin, itulah yang membuat beliau punya anak sekalipun sudah dimakan usia.
Dengan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, para malaikat berbicara langsung kepada Nabi Zakaria.
Dengan kesabarannya, Allah mengkaruniaka Nabi Zakaria AS dengan anak laki-laki yang bernama Yahya. Allah SWT berfirman:
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا (7) قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِعِتِيًّا (8) قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا (9)
ADVERTISEMENT
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. Zakaria berkata: “Ya Rabbku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua.” Allah berfirman: “Demikianlah.” Allah berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” (QS. Maryam: 7-9).
Dari kisah Nabi Zakaria AS dalam meminta anak yang sholeh di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwa kesabaran pasti akan membuahkan hasil. Selain itu, semuanya mudah bagi Allah SWT walaupun bagi manusia itu mustahil.(MZM)
ADVERTISEMENT