Keutamaan Itikaf di Bulan Ramadhan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
2 April 2021 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berdiam Diri di Masjid Merupakan Bentuk Itikaf. Foto: dok Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Berdiam Diri di Masjid Merupakan Bentuk Itikaf. Foto: dok Pixabay
ADVERTISEMENT
Ibadah itikaf merupakan salah satu ibadah yang dicontohkan Nabi semasa hidupnya untuk meraih keutamaan Ramadhan. Untuk dapat mengetahui bagaimana Itikaf di bulan Ramadhan, berikut ini adalah ulasan singkat mengenai keutamaan itikaf di bulan Ramadhan dan juga ibadah sunnah yang dianjurkan diamalkan saat itikaf.
ADVERTISEMENT

Itikaf di bulan Ramadhan dan Dalil yang Membahasnya

Itikaf adalah salah satu amalan yang Nabi lakukan saat bulan Ramadhan semasa hidupnya untuk memperoleh pahala yang melimpah. Nabi beritikaf di Masjid dengan niat ibadah dan sebagai cara untuk meraih keutamaan di bulan Ramadhan. Itikaf dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid sambil memperbanyak amalan berpahala.
Pembahasan mengenai itikaf tersebut juga dijelaskan dalam buku berjudul Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi (2012:404) yang menjelaskan bahwa itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid yang dilakukan dengan tujuan untuk beribadah. Selama melakukan itikaf tersebut rupanya kita juga dianjurkan untuk mengamalkan sederet amalan berpahala.
Hal tersebut seperti yang dipaparkan dalam buku berjudul Jejak Ramadhan di Berbagai Negara yang disusun oleh Nurul Asmayani, dkk, (2013:114) memaparkan bahwa selama itikaf kita dapat melakukan sholat sunnah, membaca Alquran atau amalan sunnah lainnya seperti membaca doa dan dzikir khusus malam lailatul qadar. Dzikir khusus lailatul qadar tersebut merupakan amalan yang dicontohkan Nabi dalam hadis berikut ini:
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ’annii (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkan lah aku).” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850)
Itikaf di bulan Ramadhan tersebut diamalkan oleh Nabi Muhammad selama 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Hal tersebut seperti yang tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut ini:
ADVERTISEMENT
Artinya: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya.” (HR. Bukhari)
Keutamaan itikaf di bulan Ramadhan merupakan salah satu hal yang dapat diperoleh bagi umat Islam yang mau mempersungguh ibadahnya terutama di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Hal ini karena dalam 10 malam terakhir bulan Ramadhan merupakan saat turunnya malam lailatul qadar yang dinilai lebih mulia daripada 1000 bulan. Berikut ini adalah dalil yang menyebutkannya:
ADVERTISEMENT
Artinya: “Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa.” (HR. Al-Bukhari (2021), Abu Dawud (1381))
Pemaparan mengenai keutamaan itikaf bulan Ramadhan dapat Anda jadikan sebagai wawasan yang bermanfaat bagi Anda untuk memotivasi dalam memaksimalkan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan. (DA)