Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Keutamaan, Rukun, dan Syarat Itikaf di Bulan Ramadhan
2 Mei 2021 15:03 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Itikaf menjadi salah satu amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan dan memiliki banyak sekali keutamaan. Jika dilakukan dengan khusyuk dan berdoa sepenuh hati kepada Allah SWT maka membuat kita semakin dekat dengan-Nya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku I’tikaf, Qiyamul Lail, Shalat ‘Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah yang ditulis oleh Isnan Ansory (2020: 17), secara bahasa Itikaf berasal dari bahasa arab ‘akafa yang bermakna al-habsu atau memenjarakan.
Dari Ubay bin Ka’ab dan A’isyah, Rasulullah saw beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, hingga Allah menjemputnya (wafat).
Keutamaan, Rukun, dan Syarat Itikaf di Bulan Ramadhan
1. Menggapai Malam Lailatul Qadar
Salah satu keutamaan itikaf yakni menggapai malam lailatul qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan. Ada hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab beliau Bulughul Marom, yaitu hadits no. 699 tentang permasalahan i’tikaf.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
ADVERTISEMENT
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau di wafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri
2. Mendapatkan Pahala Setiap Saat
Berdiam diri di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah bisa juga dengan mendirikan shalat, tilawah, dzikir, berdoa, bermunajat, tadabbur, tafakkur atau mengkaji ilmu. Bahkan dalam kondisi tidur pun, orang yang beritikaf mendapatkan pahala yang besarnya tidak bisa didapatkan oleh orang yang tidur di rumah. Sebab tidurnya itu termasuk rangkaian itikaf.
3. Sunnah Rasul
I'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan merupakan sunnah Rasulullah. Bahkan di Ramadhan terakhir sebelum wafat, Rasulullah beritikaf selama 20 hari. Demikian pula istri beliau dan para sahabat Nabi. Mereka beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan ini. Bahkan sepeninggal Rasulullah, istri-istri beliau juga beritikaf 10 hari terakhir Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Rukun Melaksanakan I’tikaf:
1. Niat
2. Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tuma’ninah shalat
3. Masjid
4. Orang yang beri’tikaf
Syarat orang yang melaksanakan I’tikaf:
1. Islam
2. Berakal Sehat
3. Bebas dari Hadas Besar
Jadi orang-orang yang melaksanakan I’tikaf tetapi tidak memenuhi syarat-syarat di atas, maka dianggap tidak sah. I'tikaf di bulan Ramadhan membantu kita untuk mengevaluasi diri. Dengan itikaf kita akan berfokus pada diri kita dan menjauhi kesombongan. (ANG)