Konten dari Pengguna

Ki Hajar Dewantara: Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Januari 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya. Sumber: Pexels/Max Fischer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya. Sumber: Pexels/Max Fischer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap guru akan mengikuti pelatihan. Pada pelatihan tersebut akan ada modul berisi soal. Salah satu soalnya adalah “menurut Ki Hajar Dewantara sistem pendidikan barat mengedepankan rasio dan ilmu pengetahuan tanpa adanya”.
ADVERTISEMENT
Soal tersebut terdapat pada post test modul 2. Banyak guru yang kesulitan saat menjawab soal mengenai Ki Hajar Dewantara, sehingga mencari kunci jawabannya.

Biografi Singkat Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya. Sumber: Pexels/Fauxels
Siapa yang tidak kenal Ki Hajar Dewantara? Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Indonesia.
Dikutip dari buku Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara: Studi Tentang Sistem Among dalam Proses Pendidikan, Haryati (2019), nama lengkapnya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, dilahirkan pada hari Kamis Legi, Puasa 1818 atau tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara lahir di keluarga bangsawan. Maka dari itu, beliau bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Ki Hajar Dewantara dahulu bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS).
Sekolah dasar tersebut adalah milik Belanda yang ada di kampung Bintaran, Yogyakarta. Lulus dari ELS, beliau kemudian masuk ke Kweekschool atau sekolah guru. Kemudian ia mendapatkan tawaran beasiswa di STOVIA. Namun empat bulan kemudian beasiswanya dicabut karena kesehatannya kurang baik.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1922, ia mendirikan sekolah berbekal pengalaman mengajarnya. Selama hidupnya, Ki Hajar Dewantara pernah menjadi jurnalis, pernah diasingkan, hingga pernah menjadi Menteri Pengajaran Indonesia.
Hingga saat ini, terdapat semboyannya yang sangat terkenal yaitu “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.

Ulasan Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya

Ilustrasi Menurut Ki Hajar Dewantara Sistem Pendidikan Barat Mengedepankan Rasio dan Ilmu Pengetahuan Tanpa Adanya. Sumber: Pexel/Fauxels
Apa jawaban untuk soal “Menurut Ki Hajar Dewantara sistem pendidikan barat mengedepankan rasio dan ilmu pengetahuan tanpa adanya...”? Jawaban yang tepat adalah pendidikan emosional dan olah rasa.
Pendidikan emosional dan olah rasa tersebut adalah bagian dari pendidikan yang menekankan kepada pengembangan emosi serta kemampuan olah rasa seorang individu. Pendidikan emosional dan olah rasa tersebut menurut Ki Hajar Dewantara tidak bisa dipisahkan dari pendidikan.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena pendidikan olah rasa dan emosional dapat mengembangkan potensi seorang individu dengan menyeluruh. Ki Hajar Dewantara menekankan mengenai pentingnya pengembangan emosi siswa.
Sebab emosi merupakan bagian dari proses pembelajaran. Emosi juga memiliki peran untuk mengambil keputusan. Maka dari itu, seorang guru memiliki tugas untuk dapat membantu muridnya dalam mengembangkan emosi positif.
Emosi positif tersebut di antaranya adalah kepercayaan diri, kejujuran, dan juga empati. Selain itu, guru juga harus mengajarkan murid dalam mengontrol emosinya.
Menurut Ki Hajar Dewantara sistem pendidikan barat mengedepankan rasio dan ilmu pengetahuan tanpa adanya pendidikan emosional dan olah rasa. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuan ya. (FAR)
ADVERTISEMENT