Kisah Ali bin Abi Thalib dalam Sejarah Peradaban Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
10 September 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Ali bin Abi Thalib. Sumber: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Kisah Ali bin Abi Thalib. Sumber: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat Rasulullah SAW sekaligus khalifah terakhir setelah wafatnya Rasulullah. Ali adalah sepupu dari Rasulullah SAW yang lahir pada 13 Rajab di Makkah. Sejak lahir, Ali sudah diasuh oleh Rasulullah SAW dan sosoknya menjadi penghibur bagi Nabi Muhammad yang tidak memiliki anak laki-laki. Kisah Ali bin Abi Thalib memang selalu menarik untuk diketahui setiap muslim.
ADVERTISEMENT
Beliau dikenal sebagai pribadi yang sopan dan juga cerdas. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW memberikan julukan ali dengan nama pintu gerbang pengetahuan Islam. Ketika Rasulullah SAW diangkat menjadi rasul dan mulai berdakwah, Ali menjadi orang pertama yang dipercayai dan termasuk golongan pertama yang masuk agama Islam.

Kisah Ali bin Abi Thalib dalam Sejarah Peradaban Islam

Kisah Ali bin Abi Thalib. Sumber: commons.wikimedia.org
Berikut adalah fakta tentang kisah Ali bin Abi Thalib dalam sejarah peradaban Islam yang dikutip dari buku 150 Kisah Ali bin Abi Thalib karya Ahmad Abdul ‘Al Al-Thahtawi (2015).
1. Menunjukkan Kecerdasan yang Berasal dari Alquran
Ali bin Abi Thalib sejak kecil sudah mendapat pengajaran langsung dari Rasulullah SAW. Hal inilah yang membuat Ali memiliki pola pikir yang kritis dan brilian. Kesederhanaan dan kecerdasannya ini berasal dari Alquran. Oleh karena itu, tidak heran jika Ali menempati posisi istimewa di antara para sahabat Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
2. Hidup Sederhana
Semasa hidupnya, Ali selalu hidup dengan sederhana. Bahkan makan dengan lauk cuka, minyak, beserta roti kering yang dipatahkan dengan lututnya pun sudah terasa cukup. Pakaian yang selalu ia gunakan adalah pakaian kasar yang ala kadarnya serta cukup untuk menutupi tubuh dari cuaca panas dan terpaan hawa dingin.
3. Dipercaya Rasulullah SAW untuk Menjaga Putrinya
Ali menikahi putri Rasulullah SAW yang paling dicintai, yaitu Fatimah. Penikahan yang diberkati tersebut berlangsung di Madinah setelah terjadinya Perang Uhud ketika Fatimah masih berusia lima belas tahun.
Itulah kisah Ali bin Abi Thalib dalam sejarah peradaban Islam yang banyak membantu Rasulullah SAW dalam menyiarkan ajaran agama Islam. (Anne)