Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kisah Amalia Damonte, Kasih Tak Sampai Jorge Mario Bergoglio
28 April 2025 18:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kisah Amalia Damonte menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjalanan hidup Paus Fransiskus, yang sebelumnya dikenal dengan nama Jorge Mario Bergoglio. Sebelum menjadi pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus pernah mengalami kisah cinta masa kecil.
ADVERTISEMENT
Cerita cinta mereka yang penuh kenangan dan harapan masa depan tidak pernah bisa terwujud. Meskipun begitu, cerita tersebut kini menjadi bagian dari kisah menarik di balik sosok Paus yang penuh inspirasi.
Kisah Amalia Damonte dan Jorge Mario Bergoglio
Kisah Amalia Damonte menjadi kembali populer setelah Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 lalu. Kisah cinta masa kecil antara Jorge Mario Bergoglio, yang kelak dikenal sebagai Paus Fransiskus, dan Amalia Damonte merupakan cerita yang menyentuh tentang cinta pertama yang tidak berujung bahagia.
Pada usia 12 tahun, Jorge dan Amalia tinggal di lingkungan yang sama di Jalan Membrillar, Buenos Aires, Argentina. Kedekatan mereka tumbuh melalui pertemanan dan aktivitas bersama di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Amalia mengenang dalam sebuah wawancara dengan media Argentina, "Dia matang, luar biasa." Mereka bermain di trotoar atau di taman lokal, menari bersama. "Itu adalah waktu yang indah. Kami sangat sederhana, kami mencintai orang miskin, dan dalam hal itu, kami adalah sahabat jiwa," tambahnya.
Sebagai ungkapan cintanya, Jorge menulis surat kepada Amalia, beginilah kurang lebih kalimat yang ada di dalam surat tersebut:
Saat itu, Jorge bahkan membuatkan rumah-rumahan dari kayu dengan atap merah dan dinding putih sebagai simbol impian masa depan mereka. Akan tetapi, ketika orang tua Amalia mengetahui surat tersebut, mereka menentang hubungan itu.
Ayah Amalia marah dan melarang putrinya berhubungan dengan Jorge, sementara ibunya menghancurkan rumah-rumahan yang dibuat Jorge. Akibat tekanan tersebut, Amalia menolak cinta Jorge, dan mereka pun berpisah.
ADVERTISEMENT
Setelah perpisahan itu, Jorge menjalani berbagai pekerjaan, termasuk sebagai staf kebersihan dan teknisi laboratorium kimia. Pengalaman hidup dan pencarian spiritualnya membawanya untuk ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada tahun 1969.
Hanya beberapa hari menjelang ulang tahunnya yang ke-33, ia ditahbiskan menjadi imam. Perjalanan spiritualnya membawanya ke Jerman, dan kemudian ke Córdoba, Argentina.
Karakternya menarik perhatian Paus Yohanes Paulus II, yang pada tahun 1992 mengangkatnya menjadi uskup tituler Oca dan salah satu dari empat uskup auxiliar Keuskupan Agung Buenos Aires. Setelah kematian Paus Yohanes Paulus II, Jorge dianggap sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menjadi Paus.
Berdasarkan buku Pope Francis: Untying the Knots, Paul Vallely, (2013), pada Maret 2013, setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus Fransiskus.
ADVERTISEMENT
Meskipun kisah cinta mereka tidak berlanjut, Amalia mengenang Jorge sebagai sosok yang manis dan cerdas. Ia menyimpan kenangan tersebut dengan penuh rasa hormat, menyadari betapa tulusnya perasaan Jorge saat itu.
Kisah Amalia Damonte ini menjadi bagian dari perjalanan hidup Paus Fransiskus. Cerita cinta kasih yang manis untuk dikenang selain perjalanan spiritualnya yang sangat penuh makna. (DNR)