Konten dari Pengguna

Kisah Ishak dalam Agama Katolik yang Bisa Dijadikan Teladan Hidup

Berita Terkini
Penulis kumparan
14 Desember 2023 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Ishak dalam Agama Katolik. Sumber: Pexels/@nappy
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Ishak dalam Agama Katolik. Sumber: Pexels/@nappy
ADVERTISEMENT
Kisah Ishak dalam agama Katolik masuk dalam kurikulum Pendidikan Agama Katolik SD. Selain itu, cerita ini juga kerap dikisahkan di kelas-kelas Sekolah Minggu atau menjadi bacaan orang tua untuk anaknya.
ADVERTISEMENT
Ishak adalah anak yang dijanjikan Allah untuk Abraham dan Sara. Ishak lahir kala kedua orang tuanya sudah lanjut usia. Kisah hidup Ishak sangat bagus untuk dijadikan teladan iman.

Inilah Kisah Ishak dalam Agama Katolik yang Menarik untuk Diketahui!

Ilustrasi Kisah Ishak dalam Agama Katolik. Sumber: pexels/Eduardo Braga
Nama Ishak berasal dari bahasa Ibrani, Yiṣḥāq, yang berarti tertawa/tersenyum. Hal ini seperti tertulis dalam Alkitab dan buku 74 Cerita Alkitab Anak Aktif, Bob Hartman, (2010:19).
Ishak lahir di kala Abraham sudah suntuk umur dan Sara sudah tua. Saat mendengar malaikat Tuhan berkata bahwa Sara akan memiliki anak, Sara pun tertawa seolah tak percaya. Dari situlah nama Ishak berasal.
Kisah hidup Ishak memang tidak ditandai prestasi yang dramatis seperti kisah Abraham, ayahnya, maupun Yakub, putranya. Namun, ada satu kisah Ishak dalam agama Katolik yang terkenal yakni saat dia hendak dipersembahkan menjadi korban bakaran.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu Allah bermaksud menguji kesetiaan Abraham dengan menyuruhnya mengorbankan anak semata wayangnya, Ishak. Dalam Kejadian 22:2, Allah berfirman:
Sebagai orang yang setia dan taat akan perintah Allah, Abraham pun melakukan hal tersebut meski hatinya terasa berat. Lalu, Abraham mengajak Ishak yang sudah beranjak remaja untuk pergi ke Gunung Moria.
Pada saat itu Ishak yang mulai beranjak remaja bertanyaa pada ayahnya, "Bapa, di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?". Abraham pun menjawab bahwa Allah yang akan menyediakan anak domba.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di puncak gunung, Abraham pun bermaksud mempersembahkan Ishak. Namun, sebelum pisau menyembelih putranya, Allah berfirman untuk tidak mengorbankan Ishak. Sebagai gantinya, Allah menyediakan domba jantan yang tersangkut di belukar.
Kesetiaan Abraham dan kepatuhan Ishak yang tidak berontak meski akan dikorbankan menjadikan mereka menjadi umat kesayangan Allah. Sikap ini sudah sepatutnya diteladani oleh umat Kristiani.
Kisah Ishak dalam agama Katolik dan Kristen membuktikan kesetiaan Allah pada janjiNya terhadap Abraham. Bahwa Allah akan memberikan keturunan pada Abraham di masa tuanya dan membuat keturunannya bertambah banyak. (SASH)