Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Daud: Pemimpin yang Adil
4 Mei 2022 9:25 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nabi Daud
Nabi Daud sangat disegani dan dicintai oleh rakyatnya. Ia juga dikenal sebagai seorang raja yang begitu perkasa dan kuat. Nabi Daud adalah ayahanda dari nabi Sulaiman, salah seorang nabi yang dikenal karena memiliki ilmu yang luas. Dalam Al Qur'an juga dikisahkan tentang Nabi Daud ini. Kisah ini terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 246 tentang seorang Nabi dari golongan Bani Israel setelah wafatnya Musa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Kisah Teladan 25 Nabi & Rasul karya Ifsya Hamasah (2011: 110), Nabi Daud Menggantikan Raja Thalut Nabi Daud semakin hari semakin dicintai orang-orang. Sang Raja mengetahui hal itu. Dia mulai merasa tersaingi. Karena itu, Raja mulai menyusun rencana untuk menyakiti bahkan membunuh Nabi Daud.
Simak kisah nabi Daud yang terkenal sebagai pemimpin yang adil di dalam artikel berikut ini.
Kisah Nabi Daud
Dilansir dari laman gramedia.com, berikut kisah nabi daud:
Nabi Daud biasa disebut dalam Bahasa Inggris dengan nama King David ialah sosok nabi juga raja di sebuah Kerajaan Israel. Nabi Daud merupakan keturunan dari Yahuza bin Ya’qub. Nabi Daud AS hidup di kota Bethlehem yang dipimpin oleh seorang Raja bernama Thalut. Raja Thalut ini nantinya akan digantikan oleh nabi Daud AS berkat kecerdikannya melawan musuh yakni raja Jalut.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu namanya makin dikenal masyarakat kaum Bani Israil, karena Nabi Daud selalu membawa kemenangan seiring berjalannya waktu. Ketika Raja Thalut wafat, kekuasaan dan tahta kerajaan akhirnya dipindah tangan kepada Nabi Daud yang saat itu umurnya masih 30 tahun. Sebagai pemimpin, Nabi Daud dikenal sebagai sosok yang adil terhadap rakyat. Saat usia Nabi Daud 40 tahun, Allah SWT mengangkatnya menjadi seorang nabi dan memberikan wahyu berupa Kitab Zabur. Pada kitab tersebut terdapat beragam nasihat, pelajaran-pelajaran penting, serta berisikan dzikir kepada Allah SWT.
Ketika Nabi Daud membacakan kitab Zabur, masyarakat terpana akan suara Nabi. Merdu suaranya mampu memberhentikan burung-burung yang tengah berterbangan untuk singgah di dahan pohon dan mendengarkan suara Nabi Daud. Nama Nabi Daud telah disebut 18 kali di dalam kitab Al-Quran. Salah satunya terdapat pada surat ke 38 yakni surat “Sad” ayat 26, yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
Nabi Daud AS selama di medan pertempuran antara raja Thalut dan raja Jalut berperang dengan kecerdasan akalnya saat melawan raja Jalut. Alat peperangan raja Jalut terlihat sangat meyakinkan karena peralatannya lengkap. Sedangkan tentara raja Thalut hanya seadanya. Buktinya nabi Daud AS hanya bersenjatakan ketapel saja.
Namun siapa sangka dari senjata yang kelihatannya remeh itu justru membuat takjub sang raja Thalut. Apalagi ketika harus adu duel dengan raja Jalut yang punya postur tubuh tinggi besar dan ditakuti oleh lawannya.
Nabi Daud AS membuktikan dengan izin Allah SWT mampu merubuhkan raja Jalut yang ditakuti itu. Ketika itu raja Jalut sedang melawan raja Thalut yang secara kemampuan bertarung jauh dari level dirinya. Akhirnya pertarungan terjadi tidak secara seimbang karena raja Thalut hampir saja terbunuh.
ADVERTISEMENT
Demikianlah kisah nabi Daud yang dikenal sebagai pemimpin yang begitu adil bagi rakyatnya. Nabi Daud menjadi panutan bagi setiap orang. Pemimpin saat ini harus banyak belajar dari kepemimpinan nabi Daud. Agar menjadikan negara yang sedang dipimpinnya lebih makmur lagi. Selain itu nabi Daud juga memiliki kelebihan seperti memiliki kekuatan mengubah besi menajdi lunak, bisa berkomunikasi dengan burung, memiliki suara merdu, dan lain sebagainya.(UMI)