Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Ibrahim dalam Menyiarkan Agama Allah SWT

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 Januari 2021 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Ibrahim. Sumber: Ali Arif Soydas-Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Ibrahim. Sumber: Ali Arif Soydas-Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Ibrahim kali ini, akan menguraikan keteguhan beliau dalam menyiarkan agama Allah SWT. Beliau adalah nabi yang terlahir di tengah masyarakat penyembah berhala. Pada masa itu, Raja Namrud adalah penguasa negeri. Sang Raja dan rakyatnya menyembah berhala. Bahkan, ayah nabi sendiri adalah pembuat patung berhala.
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim tidak serta merta mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Sang Nabi mencari keberadaan Tuhan. Nabi Ibrahim diberkahi pemikiran yang cerdas juga kritis oleh Allah SWT. Dilansir dari Zakat.or.id, Nabi Ibrahim selalu bertanya, “Siapa sebenarnya tuhan? Apakah benar berhala itu adalah Tuhan? Atau justru Raja Namrud yang berkuasa itu Tuhan?”.
Lalu, nabi mulai berpikir mengenai sosok Tuhan. Ia memikirkan bulan, bintang, dan matahari sebagai Tuhan. Namun, benda-benda langit tersebut menghilang maka nabi berpikir bahwa itu (benda langit) bukanlah tuhan. Proses pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim as tercantum dalam firman Allah SWT Surat Al An’am ayat 76yang berbunyi,
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “saya tidak suka kepada yang tenggelam”.
ADVERTISEMENT
Setelah Nabi Ibrahim as menjalani proses pencarian yang panjang, Allah pun memberikan petunjuk yang membuatnya tersadar bahwa benda-benda berhala bukanlah Tuhan. Allah SWT membisikan sebuah perintah pada Sang Nabi untuk mengajak orang-orang menyembah Allah SWT.

Kisah Nabi Ibrahim Menyiarkan Agama Allah

Menyiarkan agama Allah di tengah kekuasaan Raja Namrud dan kepercayaan penduduk pada berhala bukanlah perkara yang mudah. Suatu ketika, Nabi Ibrahim memiliki taktik untuk menyadarkan masyarakat.
Ia menghancurkan seluruh berhala di wilayah Raja Namrud, kecuali berhala yang paling besar. Kemudian, nabi mengalungkan kapak pada berhala yang paling besar. Ketika mengetahui berhala-berhalanya hancur, Raja Namrud pun geram dan meminta nabi untuk menghadapnya.
Perdebatan pun terjadi ketika Nabi Ibrahim mengatakan bahwa berhala yang paling besarlah yang menghancurkan berhala-berhala lainnya. Raja Namrud berkata, “Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!”. Lalu Nabi Ibrahim menjawab, “Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?”
ADVERTISEMENT
Raja semakin kesal dan memerintahkan tentaranya untuk menghukum mati Nabi Ibrahim as dengan dibakar hidup-hidup. Di saat itulah, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya. Api yang membara seketika padam dan Nabi Ibrahim keluar dari sisa pembakaran tanpa ada luka. Sejak saat itu, pengikut Raja Namrud berbondong-bondong untuk menjadi umat nabi dan menyembah Allah SWT. (AG)