Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Ibrahim Mendapat Gelar Nabi Ulul Azmi

Berita Terkini
Penulis kumparan
7 Maret 2021 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Terdapat 5 Nabi Ulul Azmi yang ditunjuk oleh Allah atas sifat dan perilakunya.
ADVERTISEMENT
Arti Ulul ‘Azmi adalah “Rasul-rasul yang mempunyai ketabahan yang luar biasa. Dalam menjalankan tugas yang diemban dari Allah, mereka sangat tabah dan sabar menghadapi segala macam gangguan, rintangan dan cobaan yang mereka terima dari kaum yang menentang misi mereka. (jurnal.uin-antasari.ac.id, M. Abduh Amrie halaman 98)
Nabi Ulul Azmi diterangkan dalam Alquran, Allah berfirman, dalam Surat Al-Ahqaf ayat ke-35
فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍۭ ۚ بَلَٰغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Faṣbir kamā ṣabara ulul-'azmi minar-rusuli wa lā tasta'jil lahum, ka`annahum yauma yarauna mā yụ'adụna lam yalbaṡū illā sā'atam min nahār, balāg, fa hal yuhlaku illal-qaumul-fāsiqụn
ADVERTISEMENT
Artinya : Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

Kisah Nabi Ibrahim Nabi Ulul Azmi

Nabi Ibrahim lahir di Babilonia. Saat itu Babilonia dipimpin oleh Raja Namrud, yang meminta rakyatnya menyembah ia sebagai Tuhan.
Masyarakat Babilonia memiliki kebiasaan bermaksiat dan menyembah berhala. Nabi Ibrahim menentang oerbuatan tersebut, dan meminta mereka untuk hanya menyembah Allah Ta’ala dan mengikuti segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Meskipun telah diberikan argumentasi yang begitu masuk akal oleh Nabi Ibrahim, masyarakat Babilonia tetap tidak menaati dakwah Nabi Ibrahim. Hingga datang hari dimana masyarakat Babilonia meninggalkan kota untuk merayakan hari besar.
ADVERTISEMENT
Pada Surat Ash-Saafaat : 91-93 Allah berfirman:
فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ
Fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụn
Artinya : Kemudian ia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: "Apakah kamu tidak makan?
مَا لَكُمْ لَا تَنطِقُونَ
Kenapa kamu tidak menjawab?"
فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًۢا بِٱلْيَمِينِ
Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).
Kemudian saat masyarakat Babilonia pulang dari perayaan, mereka melihat berhala-berhala yang mereka sembah hancur lebur. Raja Namrud memanggil Ibrahim dan menuduhnya menghancurkan berhala, hingga menyuruh pasukannya untuk membuat bangunan untuk membakar Ibrahim.
Selama tiga hari tiga malam, Nabi Ibrahim dibakar dalam api yang membara. Namun bukan hangus terbakar, Nabi Ibrahim tetap utuh dan sehat walafiat karena pertolongan Allah atas ketabahannya menghadapi masyarakat Babilonia.
ADVERTISEMENT
Nabi Ibrahim juga tabah ketika Allah tidak kunjung memberikannya keturunan selama bertahun tahun lamanya. Kemudian saat diberi keturunan yaitu Nabi Ismail, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri.
Karena ketaatan Nabi Ismail, ia ikhlas untuk disembelih oleh ayahnya atas perintah Allah.
Cerita ketabahan Nabi Ibrahim inilah yang akhirnya mendapatkan gelar Nabi Ulul Azmi.