Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Luth AS: Berdakwah di Tengah-Tengah Kaum Sodom yang Dibenci Allah
29 April 2022 18:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Luth AS dan Kaum Sodom yang Hancur karena Azab Allah
Dilansir dari Situs Pendidikan Islam, dengan artikel berjudul Kisah Nabi Luth AS (2012:2), masyarakat Sadum adalah masyarakat yang tak bermoral serta tidak memiliki agama atau nilai adab kemanusiaan. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela. Pencurian dan perampasan harta sudah menjadi pemandangan harian, dimana yang kuat menjadi berkuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan. Maksiat yang paling menonjol dan menjadi ciri masyarakat Sadum adalah perbuatan homoseksual pada kalangan laki-laki dan lesbian pada kalangan wanita. Dalam beberapa kajian kaum ini disebut kaum sodom. Kisah Nabi Luth di Al-Qur’an dan kaum sodom telah dijelaskan dalam Q.S. Asy-Syu'ara (26:165-166),
ADVERTISEMENT
Di tengah kerusakan yang terjadi, Nabi Luth sebagai Rasul-Nya diutus untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan dan kesesatan. Membawa rakyat di negeri Sadum untuk lebih bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan. Karena setiap perbuatan baik ataupun buruk, semuanya akan mendapatkan ganjaran setimpal dari Allah SWT.
Suatu ketika datang beberapa orang tamu yang hendak menginap di rumah Nabi Luth. Mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia, mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab atas rakyat Sadum yang membangkang dan tidak mau meninggalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji. Para malaikat itu menyarankan agar pintu rumah Nabi Luth dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang keji itu masuk ke dalam rumah Nabi Luth. Ya, mereka sangat ingin menjadikan para tamu Nabi Luth itu sebagai objek pemuas syahwat binatang mereka.
ADVERTISEMENT
Namun malangnya ketika pintu dibuka tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata mereka telah menjadi buta. Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau saling berbenturan satu dengan lain sembari berteriak-teriak. Malaikat memerintahkan Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang istri dan dua putrinya. Mereka berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan perintah para malaikat. Akan tetapi istri Nabi Luth yang menjadi musuh dalam selimut merasa tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa kaumnya, seakan-akan ia meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya langkah Nabi Luth berserta kedua putrinya telah melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing. Bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali istri Nabi Luth yang munafik. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan seluruh kota Sadum berserta penghuninya.
Demkian artikel mengenai kisah Nabi Luth singkat, mari aplikasikan hikmah dari setiap peristiwa perjuangan Nabi Allah ke dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesungguhnya manusia-manusia yang patut dijadikan role model dalam kehidupan adalah para Nabi dan Rasulullah yang sudah pasti memiliki akhlak mulia. (RHM)