Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Luth AS: Berdakwah di Tengah-Tengah Kaum Sodom yang Dibenci Allah

Berita Terkini
Penulis kumparan
29 April 2022 18:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kisah Nabi Luth AS, sumber: www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kisah Nabi Luth AS, sumber: www.pexels.com
ADVERTISEMENT
Nabi Luth merupakan Anbiya yang termahsyur dengan dakwahnya di tengah-tengah kaum sodom yang keji. Allah memberikan tugas yang cukup berat untuk Nabi Luth yakni menyadarkan kaum sodom bahwa azab Allah sangatlah pedih bagi mereka jika tidak segera bertaubat. Nabi Luth diutus Allah untuk negeri Sadum yang berisikan pelaku hubungan sesama jenis (kaum sodom). Nabi Luth merupakan keponakan dari “Bapak Para Nabi”, yaitu Nabi Ibrahim Alaihis Salam. Saudara laki-laki Nabi Ibrahim yang bernama Hasan bin Tareh merupakan ayah dari Nabi Luth Alaihis Salam. Simak kisah Nabi Luth AS yang diutus oleh Allah untuk berdakwah di tengah-tengah kaum sodom yang sangat dibenci oleh Allah berikut ini.
ADVERTISEMENT

Kisah Nabi Luth AS dan Kaum Sodom yang Hancur karena Azab Allah

Ilustrasi kisah Nabi Luth AS, sumber: www.pexels.com
Dilansir dari Situs Pendidikan Islam, dengan artikel berjudul Kisah Nabi Luth AS (2012:2), masyarakat Sadum adalah masyarakat yang tak bermoral serta tidak memiliki agama atau nilai adab kemanusiaan. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela. Pencurian dan perampasan harta sudah menjadi pemandangan harian, dimana yang kuat menjadi berkuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan. Maksiat yang paling menonjol dan menjadi ciri masyarakat Sadum adalah perbuatan homoseksual pada kalangan laki-laki dan lesbian pada kalangan wanita. Dalam beberapa kajian kaum ini disebut kaum sodom. Kisah Nabi Luth di Al-Qur’an dan kaum sodom telah dijelaskan dalam Q.S. Asy-Syu'ara (26:165-166),
ADVERTISEMENT
Di tengah kerusakan yang terjadi, Nabi Luth sebagai Rasul-Nya diutus untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan dan kesesatan. Membawa rakyat di negeri Sadum untuk lebih bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan. Karena setiap perbuatan baik ataupun buruk, semuanya akan mendapatkan ganjaran setimpal dari Allah SWT.
Suatu ketika datang beberapa orang tamu yang hendak menginap di rumah Nabi Luth. Mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia, mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab atas rakyat Sadum yang membangkang dan tidak mau meninggalkan segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji. Para malaikat itu menyarankan agar pintu rumah Nabi Luth dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang keji itu masuk ke dalam rumah Nabi Luth. Ya, mereka sangat ingin menjadikan para tamu Nabi Luth itu sebagai objek pemuas syahwat binatang mereka.
ADVERTISEMENT
Namun malangnya ketika pintu dibuka tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata mereka telah menjadi buta. Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau saling berbenturan satu dengan lain sembari berteriak-teriak. Malaikat memerintahkan Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
Ilustrasi kisah Nabi Luth AS, sumber: www.pexels.com
Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang istri dan dua putrinya. Mereka berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan perintah para malaikat. Akan tetapi istri Nabi Luth yang menjadi musuh dalam selimut merasa tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa kaumnya, seakan-akan ia meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya langkah Nabi Luth berserta kedua putrinya telah melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing. Bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali istri Nabi Luth yang munafik. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan seluruh kota Sadum berserta penghuninya.
Demkian artikel mengenai kisah Nabi Luth singkat, mari aplikasikan hikmah dari setiap peristiwa perjuangan Nabi Allah ke dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesungguhnya manusia-manusia yang patut dijadikan role model dalam kehidupan adalah para Nabi dan Rasulullah yang sudah pasti memiliki akhlak mulia. (RHM)