Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Muhammad Berdagang di Negeri Syam
15 Juli 2021 19:34 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW memang dikenal memiliki sifat Shiddiq. Sifat ini juga tergambarkan dalam kisah Nabi Muhammad berdagang di negeri Syam. Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam berdagang memang bisa kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana kisah Nabi Muhammad berdagang di negeri Syam?
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Muhammad Berdagang di Negeri Syam
Menurut buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri (2021:275), pada saat itu ada pedagang kaya-raya bernama Khadijah yang ingin mengirim dagangannya ke negeri Syam. Ia membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya untuk mengawas rombongan dagang tersebut.
Kemudian, Khadijah mendengar ada seorang pemuda yang terkenal dengan kejujuran dan budi pekertinya. Khadijah pun meminta Muhammad untuk menjadi pemimpin rombongan dagang ke negeri Syam. Khadijah tidak mempedulikan status Muhammad yang belum memiliki pengalaman memimpin dan mengatur rombongan dagang. Hal ini karena ia merasa yakin bahwa Muhammad adalah orang yang jujur dan paham mengenai seluk beluk dunia perdagangan.
Bersama dengan Maysarah, utusan Khadijah, Muhammad pergi berdagang ke negeri Syam. Memang sudah menjadi tradisi bagi penduduk Mekah untuk mengantar rombongan dagang beramai-ramai hingga batas kota. Saat tiba di Syam, Muhammad bersama dengan pedagangan lainnya dengan gesit menawarkan dagangannya kepada calon pembeli.
ADVERTISEMENT
Muhammad selalu bersikap jujur dan tidak menutupi cacat pada barang dagangannya. Apabila kondisinya bagus, maka ia akan bilang bagus. Begitu pula sebaliknya. Selain itu, Muhammad juga menggunakan standar harga yang berlaku di masyarakat dalam menentukan harga jual barang dagangannya. Proses tawar menawar pun tak jarang dilakukan Muhammad kepada calon pembeli.
Kisah Nabi selanjutnya adalah urusan perdagangan yang dilakukan Muhammad di Syam berjalan dengan sangat lancar. Beliau pun mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Seluruh barang dagangan telah habis terjual. Kepulangan Muhammad ke Mekah disambut dengan penuh antusias oleh para penduduk. Hal ini pun membuat Khadijah merasa gembira atas keputusannya memilih Muhammad karena reputasi sifat kejujurannya itu. Apalagi Muhammad berhasil menjual seluruh barang dagangan mereka. (Anne)
ADVERTISEMENT