news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Nabi Muhammad untuk Anak sebagai Cerita Penghantar Tidur

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menceritakan kisah Nabi Muhammad untuk anak. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menceritakan kisah Nabi Muhammad untuk anak. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Menceritakan kisah nabi Muhammad untuk anak merupakan pengantar tidur islami yang dapat dilakukan oleh para orang tua. Selain dapat mengenalkan si kecil kepada sosok Rasulullah yang merupakan junjungan besar umat muslim, para orang tua juga bisa mengajarkan si kecil untuk meneladani sifat-sifat mulia milik Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenalkan kisah Nabi Muhammad untuk anak, para orang tua sendiri bisa memulai cerita pengantar tidur dari awal kelahiran Rasulullah SAW hingga beliau mendapatkan wahyu dan berdakwah menyebarkan nilai-nilai keislaman. Setelahnya barulah ceritakan tentang sifat mulia Nabi Muhammad SAW yang perlu dicontoh dan diterapkan oleh manusia.

Kisah Nabi Muhammad untuk Anak sebagai Cerita Pengantar Tidur Islami

Jika masih bingung bagaimana cara menceritakan kisah nabi Muhammad untuk anak sebagai cerita pengantar tidur yang islami, maka ulasan berikut ini bisa anda jadikan inspirasi sebagaimana kisah yang dikutip dari Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul, MB. Rahimsyah AR. (2010: 110).
Ilustrasi kisah nabi Muhammad untuk anak. Sumber: Unsplash
Nabi Muhammad SAW merupakan utusan terakhir dari Allah SWT yang harus diikuti ajarannya oleh umat manusia. Beliau sendiri merupakan putera dari pasangan Abdullah bin Abu Muththalib dan Siti Aminah binti Wahab yang lahir di kota Makkah pada 12 Rabiul Awwal di tahun Gajah. Momen kelahiran nabi Muhammad SAW itu sendiri dikenal dengan sebutan tahun gajah pada saat tersebut kota Makkah tengah diserang oleh pasukan bergajah milik Raja Abrahah. Sebagai seorang keturunan bangsawan, Rasulullah SAW saat kecil sendiri dititipkan serta disusui oleh wanita baik bernama Halimah Sa’diyah dengan tujuan agar nabi Muhammad SAW dapat terhindar dari penyakit kota dan bisa mendapat hawa yang bersih serta mampu mengenal bahasa yang murni secara fasih. Barulah setelah berumur 5 tahun, Rasulullah SAW kembali tinggal bersama ibundanya.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW sendiri termasuk rasul yang mendapat gelar ulul azmi, yakni seseorang yang memiliki keteguhan serta kesabaran besar saat mendapat cobaan dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bisa dibilang hidup dengan penuh cobaan, misalnya saja beliau terlahir yatim karena ayahandanya wafat saat nabi masih berada di dalam kandungan sang ibu. Kemudian ketika kanak-kanak beliau pun ditinggal wafat oleh Ibundanya Siti Aminah, kemudian beliau di asuh oleh kakeknya Abdul Muththalib. Sayangnya 2 tahun kemudian, beliau juga kembali ditinggal pergi oleh sang kakek dan akhirnya diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Meski hidupnya diterpa banyak cobaan di umur yang belia, namun Rasulullah SAW tetap tumbuh menjadi anak yang berbudi baik dan berakhlak mulia, dan penuh kesabaran.
ADVERTISEMENT
Setelah tumbuh dewasa, di usia ke-25 nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khodijah. Kemudian pada usianya yang ke-35 tahun, beliau mendapatkan julukan “Al Amin” yakni orang yang dapat dipercaya karena memiliki sifat yang jujur dan selalu berbicara seeta berbuat benar. Barulah pada usia ke-40 tahun, Rasulullah SAW petamakali mendapatkan wahyu dari Allah SWT berupa surat Al Alaq ayat 1-5 di gua Hira pada 17 Ramadhan. Setelah mendapatkan wahyu, beliaupun mulai mendakwahkan islam atas perintah Allah SWT baik secara sembunyi-sembunyi hingga secara terang-terangan.
Pada saat mendakwahkan islam kepada orang-orang Quraisy itu sendiri, Nabi Muhammad SAW juga kerap mendapat cobaan kesabaran. Meski begitu, beliau masih tetap bersabar dan berlaku baik terhadap orang-orang yang menentangnya. Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal memiliki 4 sifat mulia yang harus dicontoh dan dijadikan suri tauladan bagi umat muslim. Adapun sifat tersebut diantaranya Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathonah (cerdas).
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, seorang muslim tentu diwajibkan untuk memiliki sifat-sifat mulia seperti Rasulullah. Pasalnya, dengan senantiasa memiliki sifat mulia dan berbuat baik, maka setiap lapisan kehidupan di dunia juga akan berjalan dengan baik. Hal ini sendiri merupakan salah satu tujuan diutusnya nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT bagi umat manusia, yakni sebagai Rahmatan Lil Aalaamiin, yakni pembawa rahmat (kebaikan) bagi seluruh alam.
Demikianlah kisah nabi Muhammad untuk anak yang dapat anda jadikan inspirasi cerita pengantar tidur atau dongeng anak islami. Dengan mengenalkan sosok Rasulullah SAW ke pada para anak, semoga mereka bisa bertumbuh dengan mengenal nilai-nilai islam dan menjadi umat muslim yang semakin taat. Semoga bermanfaat! (HAI)