Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Musa yang Hikmahnya Bisa Dipetik Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
17 April 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Nabi Musa, Photo by Sam Moqadam on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Kisah Nabi Musa, Photo by Sam Moqadam on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di dalam Islam ada 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui. Semuanya memiliki tugas yang sama dengan tantangan berbeda-beda, demikian dikutip dari buku Kisah Menakjubkan 25 Nabi & Rasul, Watiek Ideo (2018). Salah satu nabi tersebut adalah Nabi Musa a.s., Nabi yang diberi mukjizat membelah lautan oleh Allah Swt. Kisah Nabi Musa menjadi salah satu kisah kesabaran yang banyak diceritakan dalam Al Quran.
ADVERTISEMENT

Kisah Nabi Musa

Nabi Musa adalah salah satu dari nabi dan rasul ulul azmi yang menerima kitab, yaitu kitab Taurat. Kisah Nabi Musa diawali dari kehidupan bayi Musa kala itu masih bayi merah harus dihanyutkan ke sungai oleh sang Ibu demi menyelamatkan dirinya dari kezaliman Firaun yang memerintahkan pembunuhan pada semua bayi laki-laki di masa itu. Ketika dewasa, setelah menerima wahyu dari Allah, Musa tanpa gentar menghadapi Firaun, si pembunuh ribuan bayi.
Allah Swt mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan Bani Israil dari kesesatan. Dia menyelamatkan Bani Israil dan membawa mereka ke tempat yang aman. Namun mereka tidak mematuhinya dan sempat menyinggung Nabi Musa beberapa kali. Bani Israil bahkan menuntut ingin melihat Allah dengan mata kepalanya sendiri sebelum mereka mematuhi perintah Allah beriman kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Hingga ada satu waktu Nabi Musa mengucapkan kata-kata ini,
“Wahai umatku, mengapa engkau menyakiti aku, sementara kamu tahu bahwa aku adalah urusan Allah bagimu,” (61:115)
Ketika Musa beserta pengikutnya memutuskan untuk meninggalkan Mesir, Firaun dan pengikutnya mengejar Musa. Dalam pengejaran itu, Musa menenangkan pengikutnya bahwa Allah akan selalu menjaga orang beriman. Kepanikan makin menjadi saat rombongan Musa terjebak di hadapan lautan. Allah lalu memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke air laut. Laut pun terbelah dua.
Photo by Sean Oulashin on Unsplash
Nabi Musa dan rombongannya melewati dasar laut yang kering. Firaun dan pengikutnya mengikuti jalan yang dilalui Musa. Musa dan pengikutnya sudah tiba di daratan. Allah mengembalikan daratan seperti semula saat Firaun dan pengikutnya yang saat itu masih di tengah lautan. Allah pun menenggelamkan Firaun dan prajuritnya ke dasar laut oleh.
ADVERTISEMENT
“Maka Kami siksa dia (Firaun) dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang zalim,” firman Allah surat Al-Qasas ayat 40.
Firaun yang hampir tenggelam sempat mengucapkan ia percaya kepada Allah. Namun, pertobatan di akhir hayat sudah tidak diterima Allah.
Bani Israil kembali menguji kesabaran Nabi Musa. Kala itu Nabi Musa pergi ke Bukit Sinai untuk berdoa kepada Allah. Sepeninggal Nabi Musa, di bawah kepemimpinan Samiri, mereka membuat patung anak sapi dari emas. Teguran Nabi Harun, saudara Nabi Musa, sama sekali tidak dihiraukan. Begitu patung anak sapi selesai dibuat, mereka pun menyembahnya. Betapa kecewanya Nabi Musa melihat kondisi kaumnya. Hanya dalam puluhan hari, mereka sudah kembali pada kesesatan.
ADVERTISEMENT
Berkat kesabaran luar biasa, Nabi Musa memohonkan ampunan untuk kaumnya kepada Allah SWT. Atas izin Allah, kaumnya pun kembali ke jalan yang benar. Kembali taat kepada ajaran Musa untuk beriman hanya kepada Allah Yang Maha Esa.(SU/IJ)