Kisah Nabi Yusuf yang Dibuang dan Terpisah dari Keluarganya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
5 Februari 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Yusuf yang Dibuang dan Terpisah dari Keluarganya, Foto: Dok. pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Yusuf yang Dibuang dan Terpisah dari Keluarganya, Foto: Dok. pinterest
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Yusuf merupakan salah satu kisah Nabi yang paling lengkap di dalam Alquran. Kisah Nabi Yusuf diabadikan dalam surat Yusuf, yakni surat ke 12 di dalam Alquran. Pada Alquran, dikisahkan kehidupan suka dan duka Nabi Yusuf. Surat ini menjelaskan kehidupan Nabi Yusuf yang penuh dengan berbagai cobaan, salah satunya adalah terpisah dengan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Kisah kehidupan Nabi Yusuf dapat mengajarkan umat muslim akan pentingnya memiliki sifat yang sabar dalam menghadapi ujian yang berat sekalipun. Lalu bagaimana kisah Nabi Yusuf dalam menghadapi berbagai ujian berat? Simak kisah singkatnya berikut ini.

Kisah Nabi Yusuf dalam Menghadapi Cobaan yang Berat

Nabi Yusuf merupakan Nabi dan rasul ke sebelas. Yusuf lahir dari Rahil, istri kedua Nabi Yakub. Yusuf lahir di Syam dan dikenal sebagai pria tampan, bijaksana, serta dapat menafsirkan mimpi. Pada suatu hari, Yusuf yang saat itu masih kecil mendapatkan mimpi. Ia menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya. Yusuf berkata "Wahai ayahku! Sungguh, aku [bermimpi] melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku”. Mendengar ucapan Yusuf, Nabi Yakub memintanya untuk tidak menceritakan mimpi tersebut kepada saudaranya yang lain. Melalui mimpi tersebut, Nabi Yakub mengetahui bahwa kelak, Yusuf akan menjadi salah satu Rasul Allah.
ADVERTISEMENT
Nabi Yusuf tumbuh besar bersama kesebelas saudaranya yang lain. Mendapatkan karunia wajah yang tampan, membuat saudaranya iri. Hal tersebut mendorong saudaranya untuk membuang Nabi Yusuf ke dalam sebuah sumur tanpa sepengetahuan Nabi Yakub. Saudaranya mengatakan, bahwa Yusuf telah tewas diserang oleh serigala.
Yusuf yang terjebak di dalam sumur diselamatkan oleh musafir. Musafir tersebut membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya sebagai budak. Nabi Yusuf dibeli oleh seorang benama Al Aziz dan dijadikan pelayan. Meski menjadi pelayan, Yusuf memiliki kecerdasan yang tinggi. Ia juga diberi mujizat dalam menafsirkan mimpi oleh Allah SWT.
Suatu ketika, istri majikan Yusuf yang bernama Zulaikha menggodanya. Yusuf yang menolak akhirnya memilih pergi, namun Zulaikha menarik bajunya dari belakang, Zulaikha mengadu kepada suaminya dan menyebut bahwa Yusuf telah menggodanya. Berkat adanya seorang saksi, Yusuf tak jadi dihukum.
ADVERTISEMENT
Kabar burung mengenai Zulaikha yang menggoda Yusuf dengan cepat menyebar ke seantero Mesir. Zulaikha yang tidak senang, akhirnya mengundang para perempuan utnuk ke rumahnya. Ia memberikan pisau serta jamuan untuk para tamunya. Para tamu yang melihat ketampanan Yusuf, secara takk sadar melukai tangannya sendiri. Akibat ketampanannya, yusuf dijebloskan ke penjara.
Yusuf dipenjara bersama dua pemuda lainnya. Dua pemuda tersebut memintanya untuk menafsirkan mimpi. Yusuf mengartikan mimpi tersebut sambil berdakwah menyiarkan agama Allah. Setelah beberapa waktu Yusuf dipenjara, Raja Mesir mendapatkan suatu mimpi. Tak seorang pun yang dapat mengartikan mimpi tersebut. Salah seorang pemuda yang dipenjara bersama Yusuf teringat akan keahlian Yusud salam menafsirkan mimpi. Yusuf berhasil menafsirkan mimpi dan menjadi orang terdekat Raja mesir.
ADVERTISEMENT
Suatu hari akhirnya Yusuf bertemu dengan kesepuluh saudaranya. Ia memerintahkan saudaranya untuk membawa Bunyamin, salah satu saudaranya yang baik. Kepada Bunyamin, Yusuf memberitahu bahwa ia adalah saudaranya yang dibuang. Pada akhirnya Yusuf dapat bertemu dengan ayahnya, Nabi Yakub setelah saudaranya mengusapkan baju Yusuf pada wajah ayahnya.
Itulah kisah singkat Nabi Yusuf. Melalui kisah Nabi Yusuf, kita dapat mengambil amanat bahwa kesabaran dan keteguhan hati akan membuahkan hasil yang setimpal pula. Selain kesabaran, kita juga harus selalu berdoa dan memohon pertolongan pada Yang Maha Kuasa.
(RYFA)