Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Utsman bin Affan, Khalifah yang Kaya nan Dermawan
6 September 2021 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi khulafaur rasyidin ketiga setelah sepeninggal Umar bin Khattab. Utsman menjadi khalifah dari tahun 644 sampai 656 atau 12 tahun dan merupakan khalifah dengan kekuasaan terlama.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi khulafaur rasyidin, Utsman memiliki julukan ‘Dzun Murrain’ (pemilik dua cahaya) karena menikahi dua putri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berturut-turut, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Mengutip buku berjudul Kisah Khulafaur Rasyidin karangan Isnaeni DK (2017: 74) Utsman bin Affan dilahirkan dari ayah bernama Affan bin Abi al-‘As dan ibu bernama Arwa binti Kurayz dari suku bani Umayyah dan Abdshams. Keduanya merupakan suku yang terkenal kaya raya dan terpandang di Mekah. Dengan kekayaan yang dimilikinya, bukan membuatnya jumawa, namun malah banyak membantu dalam kehidupan umat Islam saat itu. Berikut kisah Utsman bin Affan, khaliifah yang kaya raya nan dermawan .
Kisah Utsman bin Affan yang Kaya dan Dermawan
Mengutip buku berjudul Utsman bin Affan Ra. karangan Abdul Syukur al-Azizi (2021: 50) Utsman bin Affan termasuk salah seorang sahabat yang pertama kali masuk islam (assabuqunal awwalun). Setelah keislamannya, beliau banyak membantu Rasulullah. Salah satunya ketika sebelum meletusnya Perang Tabuk, Utsman menyumbangkan ratusan ekor unta, puluhan ekor kuda dan 1000 dinar atau sekitar sepertiga dari keperluan perang untuk membantu persiapan perang melawan orang-orang kafir.
ADVERTISEMENT
Selain itu ketika Rasulullah hijrah dari Mekkah menuju Madinah, umat islam mengalami kekurangan air. Hanya terdapat satu sumur yang airnya dijual oleh seorang Yahudi. Utsman ingin membeli sumur tersebut, namun orang yang memiliki sumur tersebut enggan menjualnya. Kemudian Utsman mempunyai ide untuk membeli seharga 35.000 dirham dengan ketentuan sehari sumur tersebut milik Utsman dan sehari kemudian milik orang Yahudi, begitu juga seterusnya. Kemudian orang Yahudi tersebut menyetujuinya. Saat sumur dimiliki Utsman, seluruh kaum muslim dapat mengambil air tersebut gratis. Namun keesokan harinya, tidak ada seorangpun membeli air dari sumur tersebut. Karena merasa rugi, orang Yahudi tersebut menjual seluruh hak dari sumur tersebut kepada Utsman. Dengan kedermawanan Utsman, sumur tersebut diberikan untuk kepentingan umat islam di Madinah.
ADVERTISEMENT
Penulis Al-Qur’an
Dikutip dari buku berjudul Utsman bin Affan Ra. karangan Abdul Syukur al-Azizi (2021: 49) Utsman bin Affan menjadi sekretaris Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mencatat seluruh wahyu Allah yang diturunkan melalui Rasulullah. Sehingga umat muslim sekarang dapat menikmati tulisan Al-Qur’an yang telah ditulis oleh beliau yang dikenal sebagai Mushaf Utsmani.
Kisah dari Utsman bin Affan memberi pembelajaran seorang umat muslim yang dermawan dengan segala kekayaan yang beliau punya tidak membuatnya menjadi sombong dan kufur, akan tetapi menjadi salah satu cara mencari kebaikan kepada Allah SWT. (MZM)