Konten dari Pengguna

Konsep Ekonomi Islam berdasarkan Hukum Islam untuk Umat Muslim

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Januari 2024 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi Islam. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nick
zoom-in-whitePerbesar
Apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi Islam. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nick
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi Islam berdasarkan hukum Islam yang perlu diketahui umat muslim? Secara singkat, konsep ekonomi Islam didasarkan pada prinsip-prinsip hukum Islam (Syariah).
ADVERTISEMENT
Tujuan konsep ini adalah untuk membentuk sistem ekonomi yang adil, berkeadilan, dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika Islam. Beberapa prinsip utama ekonomi Islam melibatkan aspek-aspek seperti kepemilikan, distribusi, konsumsi, dan investasi.

Apa yang Dimaksud Dengan Konsep Ekonomi Islam?

Apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi Islam. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Mathieu
Dikutip dari buku Maroekonomi Islam, Yeni dkk (2023: 5), prinsip dan aspek dalam ekonomi islam menciptakan dasar untuk konsep ekonomi Islam yang lebih adil dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan moral Islam.
Implementasi konsep-konsep ini mendorong distribusi kekayaan yang lebih merata, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pembangunan masyarakat. Hal tersebut berlandaskan nilai-nilai keadilan sosial.
Lalu, apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi islam berdasarkan hukum Islam yang perlu diketahui umat muslim? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Kepemilikan

Kepemilikan dalam Islam harus berlandaskan pada ketentuan hukum Islam. Hukum Islam memberikan hak kepemilikan penuh terhadap harta, tetapi dengan tanggung jawab moral dan etika.
Prinsip "Harta adalah amanah" menekankan bahwa harta kekayaan adalah pinjaman dari Allah, dan pemiliknya bertanggung jawab atas cara penggunaannya.

2. Zakat dan Infaq

Zakat adalah kewajiban memberikan sebagian kekayaan kepada orang yang membutuhkan. Zakat bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan dukungan kepada fakir miskin.
Infaq adalah sumbangan sukarela di luar kewajiban zakat untuk kepentingan umum dan kesejahteraan sosial.

3. Riba (Bunga)

Islam secara tegas melarang praktik riba atau bunga. Riba dianggap sebagai eksploitasi dan bertentangan dengan prinsip keadilan ekonomi.
Pengembalian utang dalam Islam harus dilakukan tanpa membebankan tambahan biaya (bunga).

4. Syirkah (Kemitraan)

Konsep kemitraan dalam ekonomi Islam diterapkan dalam bentuk syirkah atau kerjasama. Para pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi bekerja sama.
ADVERTISEMENT
Tujuannya untuk mencapai keuntungan yang adil dan berkeadilan. Prinsip ini menciptakan iklim ekonomi yang berfokus pada kolaborasi dan saling menguntungkan.

5. Mudarabah dan Musharakah

Mudarabah dan musharakah adalah bentuk kontrak kemitraan yang digunakan dalam sistem keuangan Islam. Mudarabah melibatkan investasi modal oleh satu pihak dan manajemen oleh pihak lain,
Sementara musharakah melibatkan kemitraan bersama. Hal ini dalam kepemilikan dan manajemen.

6. Hisbah

Hisbah adalah prinsip pengawasan dan penegakan hukum di bidang ekonomi. Tujuan utamanya adalah menjaga agar transaksi ekonomi tidak melanggar prinsip-prinsip hukum Islam.

7. Adil dan Toleran

Ekonomi Islam mendorong adil dan toleransi dalam perdagangan dan distribusi. Perlakuan adil terhadap semua pihak dalam transaksi ekonomi menjadi prinsip utama.
ADVERTISEMENT
Demikianlah jawaban atas pertanyaan, "Apa yang dimaksud dengan konsep ekonomi islam berdasarkan hukum Islam yang perlu diketahui umat muslim?". (Gin)