Konsep Islam Rahmatan lil Alamin dan Contohnya

Ilustrasi Islam Rahmatan lil Alamin, sumber foto: (Afiq Fatah) by unsplash.com

Apa yang dimaksud Islam Rahmatan lil Alamin? Pada dasarnya, ini bukan istilah baru karena sudah sering dibahas dalam forum kajian islami sejak dulu. Konsep Islam ini berpedoman terhadap al-Qur’an dan al-Hadits. Ajaran ini juga telah diimplementasikan ke dalam sejarah Islam pada abad klasik dan abad pertengahan. Islam artinya “damai”, se­dangkan Rahmatan lil Alamin artinya “kasih sayang bagi semesta alam”. Secara umum, yang dimaksud Islam Rahmatan lil’alamin yaitu Islam yang hadir di tengah kehidu­pan manusia dam mampu memberikan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia dan juga alam. Agar semakin paham, simak konsep dak contohnya di artikel ini.

Konsep Islam Rahmatan lil Alamin

Mengutip Majalah Nahdlatul Ulama Volume 29 (2007), Rahmat terbagi menjadi dua, yakni rahmat dalam cakupan rahman dan rahmat dalam cakupan rahim. Rahmat yang mencakup rah­man memiliki sifat amma kulla syak, sehingga orang-orang nonmuslim juga memiliki hak "rahman".

Ilustrasi Islam Rahmatan lil Alamin, sumber foto: (David Rodrigo) by unsplash.com

Sedangkan dalam lil Alamin, Islam mengelola tata hubungan yang berkaitan dengan aspek ritual, teologis, sosial, dan humanisme.

Islam memberikan tatanan hukum yang tegas dan perlu diyakini oleh setiap muslim. Namun, hal ini tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk memaksa orang non-muslim masuk agama Islam.

Islam yang sesungguhnya hanya berpendapat tentang ketentuan atau pilar dasarnya saja, sehingga penafsiran se­cara detailnya tergantung masing-masing kesepaka­tan komunitas Islam.

Contoh Implementasi Islam Rahmatan Lil Alamin

Contoh Islam Rahmatan lil Alamin perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut:

● Menghindari anggapan bahwa agama yang dianut adalah agama yang paling suci dan benar

● Tidak memaksakan agama sendiri untuk diikuti oleh orang lain

● Tidak melakukan segala perbuatan yang memicu permusuhan dan kebencian

● Tidak menjauhi orang lain hanya karena berbeda agama

● Tidak menganggap bahwa diri sendiri sebagai hamba yang suci dan dekat dengan Allah meskipun sudah melakukan banyak ibadah.

● Tidak menghalangi umat agama lain menjalankan ritual ibadahnya

● Menghindari penilaian bahwa ketakwaan seseorang bisa dilihat dari busana yang dipakainya

Secara umum, penerapan Islam Rahmatan lil Alamin adalah dengan mengakui adanya pluralitas beragama. Mengingat, Islam memandang pluralitas seba­gai sunnatullah untuk menguji ketakwaan manusia kepada Allah SWT. (DLA)