Konten dari Pengguna

Kornet Daging: Produk Pengawetan dengan Cara Penggaraman

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 Desember 2022 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  kornet daging adalah produk pengawetan dengan cara penggaraman, sumber foto Madie Hamilton on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kornet daging adalah produk pengawetan dengan cara penggaraman, sumber foto Madie Hamilton on Unsplash
ADVERTISEMENT
Mungkin kalian pernah mendengar atau pernah merasakan yang namanya daging kornet? Jika belum daging kornet adalah olahan dari daging yang cukup terkenal. Selain enak ternyata daging kornet juga tahan lama loh, kenapa bisa begitu ya? Jadi kornet daging adalah produk pengawetan dengan cara penggaraman sehingga membuatnya tahan lama. Berikut adalah penjelasannya untuk kalian semua.
ADVERTISEMENT

Kornet Daging : Teknik Pengawetan Makanan

Ilustrasi kornet daging adalah produk pengawetan dengan cara penggaraman, sumber foto Jason Leung on Unsplash
Dalam sejarah manusia teknik pengawetan makanan sudah ada sejak lama, sebelum ditemukan bahan kimia untuk mengawetkan makanan manusia sudah lebih dulu menggunakan cara tradisional. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengawetkan makanan secara tradisional mulai dari pengeringan, pengasapan, fermentasi sampai penggaraman.
Untuk daging kornet sendiri menggunakan teknik penggaraman untuk membuat daging jadi tahan lama. Dikutip dari buku Pengawet Alami untuk Makanan karya Joni Kusnadi, (2018) dijelaskan bahwa teknik penggaraman adalah proses pengawetan makanan dengan garam.
Prinsip metode ini adalah dengan mengeluarkan air yang menyebabkan kerusakan. Dengan metode ini juga, kebanyakan bakteri, jamur, dan organisme penyebab penyakit lainnya tidak akan bertahan hidup dalam lingkungan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Daging asin dalam cuaca dingin bisa bertahan selama bertahun-tahun. Daging asin sering diasap juga, dengan cara memberikan asap yang berasal dari api kayu. Praktik mengawetkan daging dengan garam sangat umum di tahun 1700-an sehingga kebanyakan orang menggunakan daging asin di hampir setiap makanan.
Pada dasarnya, garam membuat daging berwarna merah dan bukannya berwarna abu-abu yang tidak menimbulkan selera. Nitrit dalam garam adalah komponen utama yang bertanggung jawab untuk menjaga warna daging tetap merah dan teksturnya lembut. Studi yang dilakukan menyimpulkan bahwa nitrit menghambat pertumbuhan Clostridium botulinum, yang bertanggung jawab untuk keracunan makanan. Contoh makanan yang diawetkan dengan garam pada tahun 1700-an adalah daging sapi, belut, ikan, domba, tiram, babi dan unggas.
ADVERTISEMENT
Khususnya corned beef atau daging yang diawetkan dalam butiran (corned) garam, berawal dari Irlandia di abad ke XII. Pada waktu itu utamanya sapi merupakan penghasil susu untuk dikonsumsi. Belum ada sapi khusus pedaging yang setiap saatnya dapat dipotong dan dikonsumsi dagingnya.
Karena itu, untuk mengkonsumsi daging orang Irlandia harus menunggu sampai ternak sapi tidak lagi dapat menghasilkan susu. Karena hal tersebut muncullah daging yang diawetkan sehingga mereka tidak perlu menunggu lama lagi.
Demikian adalah pembahasan mengenai daging kornet yang merupakan contoh pengawetan makanan dengan prinsip penggaraman. (WWN)