Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kosakata Bahasa Sunda Kasar dan Waktu yang Tepat untuk Menggunakannya
9 Februari 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan beragam budaya dan bahasa daerah masing-masing. Salah satunya adalah bahasa Sunda. Menurut buku Suku Bangsa di Dunia dan Kebudayaannya oleh Pram (2013: 73), Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa. Bahasa Sunda terdiri dari dua ragam bahasa, yaitu bahasa Sunda halus dan bahasa Sunda kasar.
ADVERTISEMENT
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, yaitu dialek barat (bahasa Banten), dialek utara, dialek selatan, dialek tengah timur, dialek timur laut, dan dialek tenggara.
Dari dua ragam di atas, bahasa Sunda halus biasanya digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenal. Sedangkan bahasa Sunda kasar biasanya dipakai ketika berbicara dengan orang yang seumuran atau orang yang benar-benar sudah akrab dengan kita.
Beberapa kosakata bahasa Sunda yang diketahui masyarakat luar Jawa Barat antara lain kumaha dan naon. Kumaha berarti bagaimana dan merupakan kata tanya sederhana yang berfungsi menanyakan suatu keadaan. Contoh penggunaannya dalam percakapan, "kumaha damang?" artinya "bagaimana, sehat?".
Contoh Percakapan Bahasa Sunda
Berikut ini adalah contoh percakapan bahasa Sunda antar teman untuk menambah kosakata bahasa Sunda anda.
ADVERTISEMENT
Nurdin: Yoh anteur ka perpustakaan! (Yoh, antar aku ke perpustakaan)
Yoyoh: Arek naon? (Mau ngapain?)
Nurdin: Rek maca atuh ka perpustakaan mah, piraku rek ngadin sare! (Ke perpustakaan ya mau membaca lah, masa mau tidur?)
Yoyoh: Nya bisi we rek ngadon nundutan (Ya kali aja mau ngantuk).
Nurdin: Matak menta dianteur oge ambeh aya batur. Sorangan mah sok tunduh. (Makanya aku minta diantar juga biar ada teman. Kalau sendirian suka ngantuk).
Yoyoh: Batur naon, ngawangkong? (Teman apa, ngobrol?)
Nurdin: Enya. (Iya).
Yoyoh: Teu meunang ngawangkong di perpustakaan mah, Din. Rek ngadon ngawangkong mah mending tong ka ditu. (Di perpustakaan itu tidak boleh ngobrol, Din. Kalau mau ngobrol mending jangan ke sana).
ADVERTISEMENT
Nurdin: Aeh, enya nya. Poho. (Oh, iya ya. Lupa)
Itulah penjelasan mengenai bahasa Sunda kasar beserta percakapannya yang dilengkapi dengan kosakata bahasa Sunda kasar. Semoga dapat menambah wawasan anda mengenai bahasa daerah di Indonesia. (IND)