Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kultum Singkat Ramadhan: 3 Langkah Agar Lebih Dekat dengan Allah SWT
24 April 2021 10:30 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Simak materi kultum singkat Ramadhan tentang tiga langkah yang dapat kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang bersumber dari dokumen “Kumpulan Khutbah Jumat Inspiratif” karangan Khairul Anam. Materi khutbah ini dapat menjadi referensi pembantu bagi khatib ketika berceramah. Berikut selengkapnya!
ADVERTISEMENT
Kultum Singkat Ramadhan: Tiga Langkah Agar Lebih Dekat dengan Sang Ilah
Hadirin Jama'ah Rahimakumullah,
Rasulullah SAW pernah bersabda,
Allah SWT sebagai Tuhan alam semesta sejatinya selalu membuka peluang bagi hamba-Nya yang ingin mencoba dekat. Caranya bagaimana? Ada tiga hal yang dapat kita lakukan.
Pertama dengan cara bersyukur kepada Allah Ta’ala.
Bagaimana mungkin seorang Muslim itu gelisah dan tidak bahagia hidupnya. Padahal, nikmat Allah mengalir dalam diri dan keidupannya dengan begitu deras dan tak pernah henti. Aid Al-Qarni dalam bukunya “La Tahzan” mengingatkan, “Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada anda. Karena Dia telah melipatkan nikmatNya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.”.
Pesan tersebut memang patut kita renungkan. Karena di dalam Alquran Allah juga menegaskan bahwa nikmat Allah terhadap diri kita tak bisa dihitung jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, marilah kita berpikir dan merenung, sungguh Allah sangat memuliakan hidup kita. Bahkan, jika kita bersyukur sedikit saja misalnya, Allah sudah menyediakan buat kita tambahan nikmat yang sangat luar biasa. Sebaliknya, jika kita tidak bersyukur maka kehidupan kita akan semakin sempit, susah dan sulit.
Hadirin Jama'ah Rahimakumullah,
Cara mendekatkan diri yang kedua adalah dengan senantiasa berprasangka Baik pada Allah Ta’ala.
Siapa di muka bumi ini orang yang hidup tanpa masalah? Semua orang memiliki masalah, tetapi Muslim yang baik tidak akan resah karena masalah, meskipun seolah-olah masalah itu sangat berat dan sangat membebani kehidupannya.
Umumnya, orang sangat tidak mau dengan yang namanya masalah. Tetapi mau tidak mau hidup pasti akan berhadapan dengan masalah. Lantas bagaimana jika masalah itu terasa seolah sangat menyiksa? tetap saja berprasangka baik kepada Allah. Karena Allah mustahil menzalimi hamba-Nya.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana jika ternyata doa yang kita panjatkan kepada Allah ta’ala seolah tak kunjung terkabulkan? Tetaplah berprasangka baik dan jangan berhenti berdoa kepada-Nya. Syeik Ibn Atha’illah dalam kitabnya al-Hikam menuliskan bahwa, “Tidak sepatutnya seorang hamba berburuk sangka kepada Allah akibat doa-doanya belum dikabulkan oleh-Nya. Dan sebaiknya bagi hamba, yang tidak tahu apa yang akan terjadi atas dirinya esok hari, segera melakukan introspeksi diri”.
Jika syukur dan husnudzon billah telah bisa kita lakukan, tahap berikutnya adalah membuang jauh sifat buruk sangka terhadap sesama. Karena buruk sangka terhadap sesama tidak memberikan dampak apa pun kecuali diri kita akan semakin terperosok dalam keburukan-keburukan. Oleh karena itu Islam sangat melarang umatnya memelihara sifat buruk tersebut.
ADVERTISEMENT
Allah juga berfirman dalam Surat Al Hujurat, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu adalah dosa”. (Q.S. Al-Hujurat 49:12)
Jadi, sangat rugi kalau kita sampai membiarkan prasangka buruk bersarang dalam dada dan kepala kita. Karena selain tidak memberi manfaat positif, tanpa kita sadari, dosa kita justru terus bertambah dan hati kita semakin buruk serta mental kita juga akan semakin jatuh, naudzubillah.
Sebab menurut Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya Quwwat Al-Tafkir, buruk sangka (berpikir negatif) adalah candu. “Berpikir negatif adalah penyakit yang sangat berbahaya. Ia candu seperti narkoba dan minuman keras,” tulisnya.
Hadirin Jama'ah Rahimakumullah,
Cara yang ketiga adalah bertawakkal kepada Allah.
Akan tetapi, bagaimana jika ternyata harapan dari upaya dan pengorbanan yang kita lakukan tidak membuahkan hasil? Tawakkal saja kepada Allah. Karena yang paling mengerti mana yang terbaik buat hidup kita hanyalah Allah bukan diri kita sendiri. Oleh karena itu, perkuatlah ketawakkalan kita kepada Allah Ta’ala.
ADVERTISEMENT
Ibnu Hajar Al Asqolani berkata,“Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab disiapkan.” Artinya, sebab bukanlah penentu, tetapi Allah yang Maha Menentukan.
Dengan tiga langkah tersebut, InsyaAllah kita akan selamat dari tipu daya setan dalam menjalani kehidupan sementara di dunia ini. Bahkan Allah akan senantiasa melindungi kita dan menambah kasih sayang-Nya kepada kita bersebab kita memang berharap hanya kepada-Nya dengan selalu bersyukur, berprasangka baik terhadap-Nya juga terhadap sesama, dan bertawakkal. Wallahu a’lam bish-shawab.(AA)