Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Kumpulan Dalil Puasa Syawal yang Wajib Umat Muslim Pahami
2 Mei 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Dalil Puasa Syawal, Foto: Unsplash.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/4f737f8646ab675a7d779ae4b09d5ccae361e8605c7943d6e819615ff03e6890.jpg)
ADVERTISEMENT
Setelah bulan Ramadhan selesai maka bulan syawal hadir. Yang ditandai dengan hari raya idul fitri. Dalam bulan syawal ini ada salah satu sunnah, yaitu puasa syawal. Dalil puasa syawal ada banyak sekali, seperti menurut jumhur ulama, imam muslim, dan lain sebagainya yang wajib umat muslim ketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Mengapa Harus Puasa Senin-Kamis? Karya Asrar Mabrur Faza (2010: 6), Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, 'Setiap amal anak Adam itu untuknya sendiri selain puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku (dalam satu riwayat, “tiap-tiap amalan memiliki kafaratnya. Puasa itu adalah untukKu dan aku yang membalasnya) Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim.
Puasa enam hari dibulan syawal bisa dilakukan secara berturutan maupun acak selama masih bulan syawal. “Keutamaan puasa Ramadhan yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun” (HR. Muslim).
Berikut adalah kumpulan dalil puasa puasa syawal yang wajib umat Muslim pahami.
Dalil Puasa Syawal
Setelah selesai puasa Ramadhan, umat Muslim dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa selama enam hari pada saat bulan syawal. Hal ini diceritakan oleh sahabat Abu Ayyub al-Anshari:
ADVERTISEMENT
عنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ”
Artinya:
Abu Ayyub al-Anshari bercerita bahwa Rasulullah saw bersabda, “siapa saja yang puasa Ramadhan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawwal maka jadilah puasanya seperi satu tahun”.
Dilansir dari laman nu.or.id, orang yang mengqadha puasa atau menunaikan nadzar puasanya di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan seperti mereka yang melakukan puasa sunah Syawal. Keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut ini kami kira cukup membantu.
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
ADVERTISEMENT
Artinya, “Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Sebagian orang meragukan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal, akan tetapi keraguan itu terbantahkan oleh bukti-bukti periwayatan hadis. Perhatikan ungkapan Syekh Abdullah bin Abdul al-Bassam berikut ini:
عنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan hadis yang shahih, hadis ini memiliki periwayatan lain di luar hadis Muslim . Selain hadis Muslim yang meriwayatkan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.”
ADVERTISEMENT
Dalil mengenai puasa enam hari di bulan syawal termasuk dalam hadis mutawatir. Hukum melaksanakan puasa di bulan syawal adalah sunnah yang baru boleh dilakukan mulai tanggal dua bulan syawal. Jika melakukan puasa di tanggal satu atau hari raya idul fitri maka hukumnya haram. Dalam hadis disebutkan, dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata:
عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى
Artinya: “Nabi Muhammad Saw., melarang berpuasa pada dua hari raya; Idul Fitri dan Idul Adha. (maksudnya tanggal satu Syawal atau sepuluh bulan Dzulhijjah). Praktik berpuasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa di bulan Ramadlan, boleh bersahur dan berhenti sahur saat waktu imsak. Perbedaannya, pada saat melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal, boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang penting masih di bulan Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunah enam hari yang dikerjakan pada bulan Syawal. Salah satu keutamaan orang yang berpuasa di bulan Syawal akan mendapat pahala seperti berpuasa selama setahun penuh. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW yang berbunyi,
ADVERTISEMENT
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan syawal. Ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).
Itulah dalil mengenai puasa syawal yang wajib diketahui umat Muslim. Puasa syawal hukum nya adalah sunnah. Jika dilakukan maka akan mendapatkan pahala seperti sedang berpuasa selama satu tahun penuh. (Umi)