news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Kumpulan Hadits tentang Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah

Berita Terkini
Penulis kumparan
3 November 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hadits tentang keluarga sakinah. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Hadits tentang keluarga sakinah. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Ilmu tentang hubungan rumah tangga tidak diperuntukkan bagi para pasangan yang sudah menikah saja, tetapi juga pasangan yang sedang merencakan pernikahan. Dalam ajaran Islam, terdapat kumpulan hadits tentang keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
ADVERTISEMENT

Kumpulan Hadits tentang Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah

Hadits tentang keluarga sakinah. Sumber: unsplash.com
Berikut adalah berbagai kumpulan hadits tentang keluarga sakinah, mawaddah, warahmah dikutip dari buku 7 Kunci Meraih Rumah Tangga Sakinah, Mawadah, Warahmah karya Azizah Hefni dan Tree (2018).
1. Keutamaan Memberi Nafkah Keluarga
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
Artinya, “Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi)” (HR. Muslim no. 995).
ADVERTISEMENT
2. Suami akan Dimintai Pertanggungjawaban
إن الله سائل كل راع عما استرعاه : أحفظ أم ضيع
Artinya, “Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin, apakah ia memperhatikan atau melalaikannya” (HR. Ibnu Hibban 10: 344)
3. Menjadi Istri yang Taat pada Suami
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Artinya, Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai, no. 3231; Ahmad, 2: 251)
ADVERTISEMENT
4. Bersabar Menghadapi Istri
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ
Artinya, “Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika si pria tidak menyukai suatu akhlak pada si wanita, hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridai.” (HR. Muslim, no. 1469)
(Anne)