Konten dari Pengguna

Kumpulan Pepatah Minang tentang Petuah Menjalani Kehidupan

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 Desember 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pepatah Minang. Foto: freepik.com/jcomp
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pepatah Minang. Foto: freepik.com/jcomp
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali suku dan budaya. Setiap suku juga memiliki nilai-nilai kehidupan yang masih berkembang hingga saat ini, Suku minang adalah salah satunya. Suku Minang atau Minangkabau adalah suku yang ada di pulau Sumatera yang memiliki pengaruh yang besar. Salah satu bukti budaya yang masih bertahan sampai sekarang adalah Pepatah Minang.
ADVERTISEMENT
Apa itu pepatah?
Dikutip dari Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia karya Mutia Dwi Pangesti, ‎Desi Permatasari (2015: 173), pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku.

Kumpulan Pepatah Minang tentang Petuah Menjalani Kehidupan

Sasa Dahulu Pandapatan, Sasa Kudian Indak Baguno
Makna: Dalam setiap hal yang hendak kita lakukan, pikirkan dengan sematang-matangnya agar tercapai tujuan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya. Karena bukan hanya kita yang kena dampak, tapi bisa sampai orang lain.
Duduak Marauik Ranjau Tagak Maninjau Jarak
Makna: Jadilah orang yang rajin dalam berbagai hal, yakni mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya tanpa rela membuangnya. Selain itu, lakukan segala kewajiban dengan ikhlas.
ADVERTISEMENT
Bungkuak saruweh tak takadang sangik hiduang tangan kaluan
Makna: Akan ada orang yang tidak mau mendengatkan dan menerima pendapat orang lain, meskipun dia sendiri ada di posisi yang salah dan orang tersebut benar adanya.
Ilustrasi Pepatah Minang tentang petuah hidup. Foto: freepik.com/jcomp
Alat baulah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak baturuik ingiran bathin nan baliku
Makna: Salah satu ciri-ciri rusaknya mental seseorang adalah dia enggan ketika ada orang yang mengajaknya tentang kebaikan. Seakan-akan hati dan pikirannya telah diracuni dengan keburukan-keburukan.
Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi di tanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso darek
Makna: Betapa pentingnya Budi yang baik. Meskipun kita bisa menyelesaikan masalah yang sangat berat sekalipun, namun apabila Budi pekerti tidak menyertai, sama saja bohong.
ADVERTISEMENT
Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi
Makna: Guru adalah sosok yang memberi kita ilmu dan pengetahuan hingga dewasa. Namun, dengan ilmu saja tidak bisa serta-merta menaikkan derajat kita, sebab dibutuhkan juga budi pekerti yang baik.
Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati
Makna: Jadilah orang yang memiliki sikap tegas dan bijaksana yang mampu menangani berbagai masalah pribadi dan persoalan sosial dengan melakukan musyawarah yang baik, saling memberi saran dan menemukan jalan keluar.
Nan buto pahambuih saluang, Nan pakak palapeh badia, Nan patah pangajuik ayam, Nan lumpuah paunyi rumah Yang, Nan binguang kadisuruah-suruah
Makna: Tidak ciptaan satupun ciptaan Tuhan yang sia-sia, semua punya manfaat dan tujuan. Meskipun kita memiliki kecacatan fisik, namun Tuhan menganugerahi kemampuan lain.
ADVERTISEMENT
Ingek di rantiang ka mancucuak, Tahu didahan ka maimpok
Maknanya: Jadilah orang yang memiliki sifat Arif dan bijaksana, terutama dalam tindakan dan bertutur kata. Kita harus mampu mengukur kapasitas diri dan menempatkan diri pada posisi yang sepatutnya.
Itulah penjelasan tentang pepatah minang sebagai petuah dalam menjalani kehidupan yang dengan lebih baik. (MZM)