Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kumpulan Puisi Ibu Karya Mustofa Bisri yang Indah
16 Juli 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ibu merupakan sumber inspirasi yang tidak ada habis-habisnya. Telah banyak karya sastra yang mengambil ibu sebagai tema, termasuk dalam puisi. Simak kumpulan puisi ibu karya Mustofa Bisri yang puitis dan indah berikut ini.
ADVERTISEMENT
Pengertian puisi adalah salah satu karya sastra berisi ungkapan hati penulis, yang ditulis dalam bahasa yang ditata dan dipilih secara cermat. Puisi berisi kata-kata indah dan puitis yang menyentuh hati, serta dibawakan dengan penuh penjiwaan. Makna puisi juga bersifat imajinatif, artinya bebas diterjemahkan oleh siapa pun yang menikmatinya.
Puisi Ibu Karya Mustofa Bisri
Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus , adalah pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, yang sekaligus seorang seniman. Banyak karya seni yang sudah dihasilkannya, termasuk puisi-puisi indah tentang ibu.
Simak kumpulan puisi ibu karya Mustofa Bisri yang puitis dan indah dikutip dari buku Bahasa Indonesia (2006:22) dan laman nu.or.id,
Ibu
Kaulah gua teduh
Tempatku bertapa bersamamu
ADVERTISEMENT
Sekian lama
Kaulah kawah
Dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
Yang tergelar lembut bagiku
Melepas lelah dan nestapa
Gunung yang menjaga mimpiku
Siang dan malam
Mata air yang tak brenti mengalir
Membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain
Berenang dan menyelam
Kaulah, ibu, laut dan langit
Yang menjaga lurus horisonku
Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
Yang mengawal perjalananku
Mencari jejak sorga
Di telapak kakimu
(Tuhan,
aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanat-Mu
menyampaikan kasih sayang-Mu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasih-Mu Amin)
Cinta Ibu
Seorang ibu mendekap anaknya yang
durhaka saat sekarat
Air matanya menetes-netes di wajah yang
gelap dan pucat
Anaknya yang sejak di rahim diharap-harapkan menjadi cahaya
Setidaknya dalam dirinya
Dan berkata anakku jangan risaukan dosa-dosamu kepadaku
Sebutlah nama-Nya, sebutlah nama-Nya
Dari mulut si anak yang gelepotan lumpur
Dan darah
Terdengar desis mirip upaya sia-sia
Sebelum semuanya terpaku
Kaku
ADVERTISEMENT
Demikian kumpulan puisi ibu karya Mustofa Bisri yang dapat menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya.(DK)