Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kumpulan Upacara Adat Nusa Tenggara Timur dan Maknanya
30 Juli 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengenal upacara adat di Indonesia berarti mengetahui budaya yang ada di suatu wilayah. Upacara adat merupakan warisan tradisi dari para leluhur yang diselenggarakan dengan tujuan tertentu. Berikut adalah kumpulan dan makna upacara adat Nusa Tenggara Timur yang menarik untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara dengan pemandangan alam indah dan menyimpan kekayaan budaya yang beraneka ragam. Jika saat ini Anda hanya pernah menyaksikan upacara adat yang berasal dari daerah sendiri, kini saatnya mengetahui upacara adat yang berasal dari suku lain.
Jadwalkan upacara adat di sela agenda liburan, karena saat ini banyak upacara adat yang dijadikan sebagai daya tarik wisata dan memiliki agenda tahunan. Contohnya seperti Festival Dayak Meratus di Kalimantan Selatan, atau Festival Bau Nyale di Nusa Tenggara Barat.
Upacara Adat Nusa Tenggara Timur
Daerah Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah di Indonesia yang dihuni berbagai suku budaya dengan pemandangan alamnya yang cantik. Berikut adalah kumpulan dan makna upacara adat Nusa Tenggara Timur yang menarik untuk diketahui, yang dikutip dari Upacara Adat Lepa Bura pada Masyarakat Lamaholot di Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Flores Timur, Benediktus Belang Niron (2016:99).
ADVERTISEMENT
Adat Reba merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan untuk menyambut tahun baru secara adat. Upacara ini memiliki tujuan untuk menujukkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang didapat di tahun sebelumnya.
Lepa Bura adalah upacara adat sebagai penghormatan kepada para leluhur atas perlindungan dan berkat yang berlimpah dalam kehidupan masyakat, khususnya para petani.
Elkoil adalah upacara adat untuk memanggil hujan. Pada acara tersebut akan dibunyikan Elkoil, yaitu nama sebuah gong pusaka atau gong tanah yang tidak dapat diperjualbelikan atau dibunyikan sembarang waktu.
Zairo adalah upacara adat yang memiliki makna permohonan maaf kepada Dewi Padi karena jiwa dan rohnya terbakar diakibatkan oleh sambaran petir. Upacara ini diselenggarakan ketika mengalami gagal panen, dengan tujuan agar petani dan keluarganya tidak mengalami malapetaka yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Demikian kumpulan upacara adat Nusa Tenggara Timur dengan makna yang menarik untuk diketahui, dan kini menanti Anda untuk dikunjungi.(DK)