Lambang Sila Keempat Pancasila, Lengkap Beserta Penjelasan Maknanya

Lambang Sila Keempat Pancasila, Foto: Dok. pngimage.net

Sebagai warga negara Indonesia, apakah kamu sudah tahu lambang sila keempat pancasila? Pancasila sendiri merupakan dasar dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini tertulis jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Kata pancasila sebenarnya terdiri dari dua kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta. Kata “panca” memiliki arti lima, serta “sila” bermakna prinsip atau asas. Jika kedua kata tersebut digabungkan, maka dapat diartikan bahwa pancasila terdiri dari lima prinsip untuk menjadi pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Adapun salah satu sila dalam pancasila adalah “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Merupakan sila keempat, sila ini disimbolkan dengan kepala hewan banteng.

Lalu mengapa banteng hitam yang dijadikan simbol untuk sila keempat pancasila? Apakah ada makna dibalik lambang tersebut?

Makna Lambang Banteng dalam Sila Keempat Pancasila

Bukan tanpa arti, lambang kepala banteng hitam memiliki makna yang menjelaskan bunyi sila keempat. Karena banteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, banteng dilambangkan sebagai simbol musyawarah. Dalam musyawarah, orang-orang akan berdiskusi dan berkumpul untuk memutuskan suatu hal.

Selain itu banteng juga digambarkan sebagai salah satu hewan terkuat. Hal ini karena banteng merupakan hewan yang suka berkumpul dan memiliki jiwa sosial tinggi. Dengan dijadikan lambang dari sila keempat, diharapkan bahwa semakin rakyatnya berkumpul, bersatu, dan bermusyawarah maka Indonesia akan dapat mewujudkan cita-citanya. Lambang kepala banteng juga dimaksudkan sebagai perumpamaan dalam mengambil keputusan, yakni harus dilakukan secara tegas.

Makna Sila Keempat Pancasila

Karena sudah memahami makna lambang dari sila keempat, rasanya belum afdol jika belum mengetahui makna dari sila “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Setidaknya terdapat lima makna dibalik sila tersebut. Berikut penjabarannya:

(RYFA)