Konten dari Pengguna

Landasan Filosofi Pendekatan Konstektual dalam Dunia Pendidikan

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Desember 2023 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa, sumber: pexels/RonLach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa, sumber: pexels/RonLach
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa? Landasan ini merupakan filosofi yang menyatakan bahwa belajar tidak hanya tentang menghapal, tetapi juga membangun wawasan melalui fakta yang dialami dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pendekatan kontekstual membantu guru untuk mengorelasikan antara materi yang diajarkannya dengan situasi di dunia nyata siswa. Hal ini akan mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan implementasinya dalam realita.

Landasan Filosofi Pendekatan Konstektual

Ilustrasi landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa, sumber: pexels/RonLach
Landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa? Adapun penjelasan dalam konteks pendidikan yakni sebagai berikut.

1. Pembelajaran Bermakna

Mengutip buku Pembelajaran Terpadu, Ani Kadarwati & Vivi Rulviana (2020), filosofi pendekatan konstektual meyakini bahwa pembelajaran yang mempunyai makna bagi siswa adalah pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Materi yang diajarkan harus relevan dan bisa diaplikasikan dalam konteks nyata.

2. Kepentingan Individual

Pendekatan konstektual menjelaskan pentingnya memahami perbedaan individual antara para siswa. Masing-masing siswa mempunyai latar belakang, keunikan, dan pengalaman yang harus dipertimbangkan dalam proses belajar.
ADVERTISEMENT

3. Partisipasi Aktif Siswa

Siswa dianjurkan untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga ikut andil dalam merancang pemahaman mereka sendiri.

4. Konteks Sosial dan Kultural

Pendekatan konstektual senantiasa dihubungkan dalam konteks sosial dan kultural siswa. Hal ini mencerminkan pengakuan terhadap keberagaman budaya dan latar belakang siswa.

5. Keterlibatan Guru

Guru bertugas sebagai fasilitator pembelajaran yang mampu memahami kebutuhan siswa untuk menunjang kegiatan belajarnya. Mereka menghubungkan pengalaman siswa dalam proses pembelajaran untuk menciptakan lingkungan akademik yang relevan.

6. Pengembangan Keterampilan Hidup

Selain wawasan akademis, pendekatan kontekstual juga menekankan pengembangan keterampilan hidup yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi. Hal ini secara tidak langsung turut memberdayakan siswa agar lebih terampil dan mampu memanfaatkan pengetahuannya dengan lebih optimal.

7. Penilaian Autentik

Prinsip pendekatan konstektual adalah membangun kerangka penilaian yang autentik. Dengan begitu, maka guru dapat mencerminkan kemampuan siswa saat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya sesuai konteks kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Itulah jawaban dari pertanyaan landasan filosofi pendekatan konstektual adalah kontruktivisme yang menekankan pada apa. Pendekatan konstektual bertujuan untuk membangun lingkungan belajar yang mampu mengakomodasi kebutuhan dan realitas setiap siswa dengan segala karakteristiknya. (DLA)