Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lawan dari Berpikir Kronologi dalam Konsep Dasar Sejarah
15 Agustus 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kronologis mengandung arti pengetahuan tentang urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa. Pengetahuan ini sangat penting dalam pelajaran sejarah yang senantiasa menekankan perlunya menurutkan suatu kejadian. Lawan dari berpikir kronologi adalah anakronistis.
ADVERTISEMENT
Kronologi memberikan gambaran waktu yang besifat linear yaitu waktu yang bergerak dari belakang ke depan atau waktu yang bergerak dari kiri ke kanan, atau waktu yang bergerak dari titik awal hingga mencapai titik akhir.
Lawan dari Berpikir Kronologi
Gerakan waktu bersifat progresif karena memandang perjalanan waktu sebagai proses perkembangan menuju kemajuan. Dalam pandangan waktu yang bersifat linear dan progresif tersebut, pergerakan waktu dibagi menjadi tiga dimensi waktu yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan.
Di antara dimensi waktu itu, sejarah mempelajari peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Namun, peristiwa masa lalu dalam sejarah mempunyai keterkaitan dengan masa kini dan masa depan.
Sejarawan juga menggunakan konsep pemikiran kronologis untuk menganalisis suatu peristiwa sejarah karena mengetahui urutan kejadian dari awal hingga akhir secara berurutan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Berpikir Analisis Melalui Self Question karya Darwati Kartikasari dkk (2022: 4), lawan dari berpikir kronologi adalah anakronistis.
Bila berpikir kronologis mengurut peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadiannya, maka anakronistis mencampuradukan atau memutarbalikan urutan peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah.
Cara berpikir anakronistis menyalahi gambaran waktu sebagai proses yang bergerak menurut garis lurus dari awal hingga akhir. Anakronistis menempatkan kejadian atau peristiwa yang terjadi lebih dahulu di belakang kejadian atau peristiwa yang terjadi kemudian.
Anakronisme adalah keadaan, bentuk atau lainnya yang tidak sesuai dengan waktu. Anakronisme (dari bahasa Yunani ἀνά "melawan" dan χρόνος "waktu") adalah kesalahan kronologis, dinyatakan sebagai kurangnya harmoni, garis, atau korespondensi dengan waktu.
Hal ini terjadi ketika orang, peristiwa, kata, objek, adat istiadat, perasaan, pikiran, atau hal-hal lain yang termasuk dalam musim tertentu direpresentasikan secara keliru di waktu lain.
ADVERTISEMENT
Kesalahan waktu dapat terjadi dalam cerita atau catatan sejarah, lukisan, film, atau media lainnya. Misalnya, jika dalam sebuah drama yang dikembangkan selama Republik Romawi, seorang karakter tampaknya menggunakan komputer, maka komputer tersebut menjadi usang.
Contohnya adalah peristiwa Proklamasi lebih didahulukan daripada peristiwa Rengasdengklok. Contoh lainnya yaitu mengenai dalam sebuah drama yang dikembangkan selama Republik Romawi, seorang karakter tampaknya menggunakan komputer, maka komputer tersebut menjadi usang.
Jadi itulah uraian mengenai lawan kata kronologis dalam konsep sejarah . Berpikir kronologis memiliki arti bahwa semua kejadian diceritakan secara urut dan runtut sesuai dengan waktunya. (Umi)