Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Lawan Kata Keluar Lengkap dengan Contoh Kalimatnya
5 Juli 2023 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat banyak sekali kosakata, bahkan sampai ribuan. Dari banyaknya kata tersebut ada yang memiliki makna yang sama atau berlawanan, contohnya adalah lawan kata keluar.
ADVERTISEMENT
Mempelajari lawan kata memiliki banyak manfaat. Salah satunya dapat menghindari repetisi kata dan menciptakan variasi dalam ungkapan. Hal ini membuat komunikasi lebih menarik dan efektif.
Lawan Kata Keluar
Dikutip dari buku Kamus Pintar Sinonim Antonim dan EYD Indonesia karya Aisyah Atikah Deasy S.Pd (2015: 3), lawan kata seringkali dikenal dengan antonim.
Antonim adalah istilah yang digunakan dalam linguistik untuk merujuk pada kata-kata yang memiliki makna berlawanan atau kebalikan satu sama lain.
Dalam bahasa, lawan kata terdiri dari dua kata yang memiliki hubungan semantik yang berkebalikan, di mana makna satu kata akan meniadakan, melawan, atau bertentangan dengan makna kata yang lain.
Lawan kata merupakan aspek penting dalam linguistik dan membantu dalam memperkaya kosakata, memahami perbedaan kontekstual, serta memberikan variasi dan nuansa dalam komunikasi.
ADVERTISEMENT
Seperti lawan kata keluar yang memiliki makna atau arti yang berlawanan dengan kata lainnya. Lawan kata dari "keluar" adalah "masuk". Berikut adalah pembahasan mengenai lawan kata "keluar" dan penggunaannya:
1. Keluar vs. Masuk
2. Perbandingan Penggunaan
ADVERTISEMENT
3. Aspek Fisik dan Metaforis
Misalnya, "Dia keluar dari tim sepak bola" berarti dia tidak lagi menjadi anggota tim, sedangkan "Dia masuk ke dalam dunia bisnis" berarti dia memulai keterlibatannya dalam bisnis.
Demikian uraian mengenai lawan kata keluar dan contoh kalimatnya yang bisa menjadi referensi. Dengan menguasai lawan kata, kita dapat menghindari repetisi kata dan menciptakan variasi dalam ungkapan kita. (Umi)