Konten dari Pengguna

Mabit di Muzdalifah sebagai Rangkaian dari Ibadah Haji

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 Oktober 2023 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari ibadah haji. Foto: Unsplash/Sulthan Auliya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari ibadah haji. Foto: Unsplash/Sulthan Auliya
ADVERTISEMENT
Mengerjakan haji merupakan salah satu rukun Islam bagi yang mampu. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang dikerjakan salah satunya mabit di Muzdalifah. Perlu diketahui, mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari rukun haji.
ADVERTISEMENT
Umat Islam yang mengerjakan ibadah haji harus melakukan kegiatan yang satu ini. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika tidak mengerjakan mabit di Muzdalifah? Untuk menjawab hal tersebut, arti Muzdalifah perlu diketahui.

Mengenal Arti Muzdalifah

Ilustrasi mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari ibadah haji. Foto: Unsplash/Boim
Muzdalifah ialah daerah terbuka di mana posisinya terletak antara Makkah dan Mina. Luas Muzdalifah sekitar 12,25 km² dan berdekatan dengan wadi atau lembah Muhassir. Wadi Muhassir yang tidak termasuk area Muzdalifah ini terletak di antara Mina dan Makkah.
Dalam sejarah disebutkan, area lembah Muhassir merupakan tempat di mana Allah meluluhlantakkan pasukan bergajah raja Abrahah ketika hendak menghancurkan Ka'bah.
Secara bahasa Muzdalifah menunjukan makna al-izdilaf yang artinya ijima yakni berkumpul. Jadi kata Muzdalifah itu artinya at-tajammư atau al-iltiqa; berkumpul atau bertemu.
ADVERTISEMENT
Alasan lain kenapa Muzdalifah diartikan berkumpul, karena ditempat itu jemaah haji disunahkan mengumpulkan/menjama' dua shalat Maghrib dengan Isya'.
Ada yang menyebutkan, Muzdalifah artinya berkumpul atau bertemunya Nabi Adam As. dengan Hawa. Kawasan Muzdalifah termasuk Masy'aril Haram sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Di tempat ini para jemaah haji dianjurkan memperbanyak dzikir, doa dan bermunajat kepada Allah. Sebagaimana dalam sebuah ayat dalam Al-Quran, Allah Swt. bersabda,
فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ
Artinya: “Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 198)

Mabit di Muzdalifah merupakan Rangkaian dari Ibadah Haji

Mabit di Muzdalifah merupakan Rangkaian dari, Sumber: Unsplash/Ekrem Osmanoglu
Umat Islam yang melaksanakan ibadah haji akan berkumpul pada malam 10 Dzulhijjah. Sebab, malam tersebut diartikan sebagai cerminan pentingnya bagi umat Islam untuk saling mengenal (arafah), kemudian saling berkumpul (muzdalifah), dan berdzikir kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman NU Online islam.nu.or.id, mabit di Muzdalifah termasuk rangkaian dari amalan haji yang tidak boleh ditinggalkan. Waktu mabit atau wukuf di Muzdalifah dimulai dari awal malam hari tanggal 10 Dzulhijjah hingga terbit fajar.
Terdapat ragam pendapat ulama tentang hukum mabit di Muzdalifah. Jumhur ulama mengatakan mabit di Muzdalifah hukumnya wajib. Maka jemaah haji yang tidak Mabit di Muzdalifah terkena kewajiban dam.
Artinya, umat Islam yang tidak melaksanakan mabit di Muzdalifah tidak membatalkan ibadah hajinya. Akan tetapi ia diminta untuk membayar denda.
Meski demikian, bagi umat Islam yang memiliki udzur. Ia diperbolehkan untuk tidak melaksanakan mabit di Muzdalifah tanpa dikenai denda.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan singkat tentang mabit di Muzdalifah merupakan rangkaian dari ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang kegiatan yang diwajibkan dalam menunaikan salah satu rukun Islam ini.(MZM)