Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Macam Upacara dalam Pernikahan Adat Jawa Surakarta
28 Januari 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernikahan adalah sebuah momen yang sangat penting bagi seseorang. Di Indonesia, biasanya calon pengantin mengadakan pernikahan sesuai dengan adat daerah asalnya masing-masing. Jika anda berasal dari daerah Surakarta dan ingin melangsungkan pernikahan dengan adat Surakarta, maka anda harus memahami setiap upacara dalam prosesi pernikahan. Dalam artikel berikut ini kita akan mengenal macam-macam upacara dalam pernikahan adat Jawa Surakarta untuk anda yang ingin melangsungkan pernikahan dengan adat Surakarta.

Macam Upacara dalam Prosesi Pernikahan Adat Jawa Surakarta
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah penjelasan mengenai macam-macam upacara dalam pernikahan adat Jawa Surakarta berdasarkan buku Pengantin Solo Basahan & Solo Putri oleh Puspita Martha International Beauty School (2010:(55-62):
Panggih dalam bahasa Jawa berarti bertemu. Upacara Panggih dilaksanakan setelah akad selesai. Panggih dimaksudkan sebagai prosesi yang mempertemukan sepasang pengantin setelah remi menikah secara agama sebagai suami istri untuk bersanding di pelaminan. Sebelum upacara dimulai, pengantin wanita duduk terlebih dahulu di pelaminan dengan didampingi oleh kedua orang tuanya.
Upacara Panggih didahului dengan upacara penyerahan Sanggan dari pihak pria kepada pihak mempelai wanita. Dalam prosesi ini, ibu mempelai pria menyerakan tebusan pisang sanggan kepada ibu mempelai wanita. Pisang sanggan ini adalah syarat utama sebelum upacara Panggih dimulai. Sanggan terdiri atas satu tangkep pisang raja dan sirih ayu atau kinang, kembang telon, benang lawe, dan tunas pohon kelapa.
ADVERTISEMENT
Balangan Gantal artinya saling melempar sebagai simbol penyambutan kedatangan pengantin pria dan keluarganya ke rumah keluarga pengantin wanita. Gantal adalah daun sirih yang dilinting (digulung tipis) dan di dalamnya diisi dengan buah pinang dibelah dua, kemudian dikat benang lawe, untuk saling dilempar oleh kedua mempelai. .
Ngidak tigan dilaksanakan setelah Balangan Gantal. Perlengkapan yang diperlukan adalah bunga setaman berupa mawar, melati, kenanga, dan kantil dalam bokor kuning berisi air; telur ayam kampung untuk diinjak; handuk kecil atau serbet untuk mengeringkan kaki; dan baki.
Prosesi ini disebut juga Sindur Binayung, artinya menyalimuti pundak kedua mempelai dengan kain sindur. Seusai upacara menginjak telur, kedua mempelai berjalan berdampingan, mempelai pria di sebelah kanan, mempelai wanita di sebelah kiri.
ADVERTISEMENT
Keduanya berjalan bergandengan perlahan menuju tempat duduk di depan ppelaminan, diiringi ibu mempelai wanita di belakang sambil menyelimuti kedua mempelai dengan kain sindur.
Itulah penjelasan mengenai macam upacara dalam pernikahan adat Jawa Surakarta. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.
(IND)