Makna Doa Nabi Ibrahim AS Rabbana Taqabbal Minna Innaka Antas Sami’ul Alim

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
14 Juli 2022 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengamalkan doa Nabi Ibrahim as. Foto: pexels.com/thirdman/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengamalkan doa Nabi Ibrahim as. Foto: pexels.com/thirdman/
ADVERTISEMENT
Bagi umat Islam, berdoa adalah sebuah kebutuhan. Memanjatkan doa bisa membaca apapun, asalkan doa yang baik. Namun, jika doa yang berasal dari ayat-ayat Al-Quran dan juga dibaca nabi bisa menjadi rujukan. Salah satu doa yang dipanjatkan nabi yang terdapat dalam ayat Al-Quran adalah doa Nabi Ibrahim as. rabanna taqabbal minna innaka antas sami’ul alim. Apa makna dari doa tersebut?
ADVERTISEMENT

Makna Doa Nabi Ibrahim AS Rabbana Taqabbal Minna Innaka Antas Sami’ul Alim

Nabi Ibrahim as. adalah seseorang yang membangun Ka'bah bersama putranya Nabi Ismail as atas perintah Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 125,
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya, “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud."
Ilustrasi mengamalkan doa Nabi Ibrahim rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim. Foto: pexels.com/baybiyik/
Setalah membangun Kakbah, bukannya merasa bangga ataupun sombong, namun Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail berdoa agar amalannya diterima Allah SWT. Doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail termuat dalam sebuah Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 127.
ADVERTISEMENT
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya, “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 karya Dr. ‘Abdhullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh (2004:262), doa tersebut memiliki makna akan ketakutan bahwa amalannya tidak diterima Allah SWT.
Selain itu, diterima sebuah amalan adalah hal yang sangat penting. Agar diterima amalan yang dilakukan, berdoa menjadi salah satu cara yang bisa digunakan. Sebab, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha mendengar dan Maha Tahu akan segala yang diinginkan hamba-Nya.
Tak sampai itu saja, Nabi Muhammad SAW setelah menunaikan shalat subuh, beliau selalu membaca doa:
ADVERTISEMENT
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa
Artinya, “Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah no. 925)
Dari doa di atas, dapat diambil pelajaran bahwa setelah menunaikan sebuah amalan, sepatutnya untuk berdoa kepada Allah SWT agar amalan yang dilaksanakan bisa diterima.(MZM)