Makna Hari Penampahan Galungan bagi Umat Hindu

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
6 Juni 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hari Penampahan Galungan. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Hari Penampahan Galungan. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Penampahan Galungan adalah bagian dari hari suci Galungan bagi umat Hindu yang dilaksanakan pada Anggara Wage Wuku Dunggulan. Tepatnya sehari menjelang Hari Raya Galungan. Bagi umat Hindu, perayaan hari suci ini wajib dilaksanakan karena memiliki makna tersendiri bagi kehidupan mereka. Nah, untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang hari suci umat Hindu yang satu ini, simak artikel berikut, ya.
ADVERTISEMENT

Makna Hari Penampahan Galungan bagi Umat Hindu

Hari Penampahan Galungan. Sumber: unsplash.com
Mengutip dari buku Ensiklopedi Upakara: Edisi Lengkap karya I Nyoman Jati dan Ni Komang Sutriyanti (2021:459), Hari Penampahan Galungan adalah serangkaian hari suci Galungan yang ditandai dengan pemotongan babi atau nampah celeng.
Adapun pemotongan babi tersebut dimaknai sebagai simbol menyupat yang merubah hal-hal buruk menjadi hal baik. Seluruh persembahan daging babi ini menjadi simbol dari persembahan Durga. Berdasarkan lontar Sundarigama, hari penampahan ini merupakan waktu ketika Bhuta Amangkurat turun dengan tujuan untuk mengganggu kehidupan manusia menjelang Hari Raya Galungan.
Maksud dari turunnya Bhuta Amangkurat adalah agar umat Hindu tidak dapat melakukan perayaan hari suci Galungan. Oleh karena itulah, Penampahan Galungan dilakukan dengan ritual upacara Natab Sesayut Penampahan atau juga disebut dengan Sesayut Pamyak Kala Laramelaradan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, makna dari peringatan hari suci ini adalah untuk mengingatkan kepada seluruh umat agar dapat membangun kekuatan diri utnuk mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut.
Dengan demikian, kita harus menghindar dari kesalahan yang bisa membawa pada kehidupan yang adharma. Artinya, penyembilan babi tersebut merupakan simbol untuk menyembelih sifat-sifat serakah dan suka bertengkar.
Pada perayaan hari Penampahan ini, diharapkan seluruh umat melakukan renungan diri dengan sungguh-sungguh untuk menghilangkan sifat malas dan serakah yang mungkin saja masih melekat dalam diri kita. Dengan begitu, maka pada perayaan Hari Raya Galungan, kita akan menjadi umat yang lebih baik dibanding sebelumnya. Semoga bermanfaat. (Anne)
ADVERTISEMENT