Konten dari Pengguna

Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Umat Hindu

Berita Terkini
Penulis kumparan
23 April 2025 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sumber: Unsplash/Polina Kuzovkova
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sumber: Unsplash/Polina Kuzovkova
ADVERTISEMENT
Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan perlu dipahami oleh umat Hindu. Hari Raya Galungan dirayakan setiap 6 bulan di Bali atau 210 hari. Sedangkan, jarak antara Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah 10 Hari.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan dua kali dalam satu tahun kalender Masehi. Tanggal perayaan Galungan dan Kuningan berbeda setiap tahunnya.

Memahami Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan

Ilustrasi untuk Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sumber: Unsplash/Krisna Yuda
Dikutip dari situs resmi bimashindu.kemenag.go.id, Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Saka Bali. Puncak perayaan Galungan pertama di tahun 2025 akan dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025.
Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelahnya, yaitu pada Sabtu, 3 Mei 2025. Adapun Hari Raya Galungan kedua akan jatuh pada Rabu, 19 November 2025 dan Hari Raya Kuningan kedua akan dirayakan pada Sabtu, 29 November 2025.
Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan sangat penting untuk dipahami. Mengutip dari Character Building III: Relasi dengan Tuhan, Gea, dkk (2006:148), Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah hari raya untuk merayakan kemenangan dharma atau kebenaran melawan adharma atau kebatilan.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Galungan juga dikenal sebagai Hari Rerahinan Gumi. Artinya, seluruh umat Hindu wajib melaksanakannya supaya terhindar dari marabahaya. Hari Raya Galungan diyakini akan memberikan kekuatan spiritual bagi umat Hindu.
Galungan juga merupakan momen untuk menyatukan pikiran, kekuatan, perkataan, dan perbuatan agar selalu berpegang teguh pada kebaikan dan kebenaran. Rohani dan pikiran yang terang adalah wujud dharma dalam diri. Sebaliknya, kekacauan dalam pikiran adalah wujud adharma.
Hari Raya Kuningan disebut juga Tumpek Kuningan. Kuningan artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara intropeksi diri agar terhindar dari marabahaya. Pada Hari Raya Kuningan, umat Hindu yakin bahwa para Dewa dan Bhatara yang diiringi leluhur akan turun ke Bumi hingga tengah hari.
Oleh sebab itu, persembahyangan pada Hari Raya Kuningan dilakukan hanya sampai tengah hari atau hingga pukul 12.00 WITA. Hari Raya Kuningan dirayakan dengan tujuan memuja Dewa dan leluhur dengan sepenuh hati.
ADVERTISEMENT
Sekian pembahasan mengenai makna Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi umat Hindu. Semoga bermanfaat. (KRIS)