Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Makna Idul Fitri Bagi Umat Islam
17 April 2022 22:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan, umat Islam akan merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri . Sambil menanti saat itu tiba, tidak ada salahnya jika kita mengetahui makna Idul Fitri bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
Perayaan Idul Fitri ditandai dengan umat Muslim yang beramai ramai menuju Masjid atau lapangan untuk melaksanakan shalat Ied berjamaah. Pagi itu pun semarak oleh takbir kemenangan yang dikumandangkan dengan gegap gempita.
Makna Idul Fitri Bagi Umat Islam
Setelah Ramadhan usai, perbedaan yang amat nyata adalah diperbolehkannya kita makan pagi dan siang kembali. Hal inilah yang menjadi makna Idul Fitri jika diambil dari arti katanya.
Dalam Buku Pintar Khatib dan Khotbah Jumat karya Arif Yosodipuro(2013:48), "Berkenaan dengan makna Idul Fitri ini, juga ada dua pendapat. Pertama, Fitri berasal dari kata Ifthaar/Fithru, dengan akar kata Fathara-Yafthuru, yang artinya menurut bahasa = berbuka".
Hal ini ditegaskan kembali dalam buku 125 Masalah Haji karya Al-Furqon Hasbi(2008:49), "Para fuqaha menerangkan makna Idul Fitri (hari kembali berbuka), adalah hari ketika kita sudah boleh kembali makan dan minum. Setelah tidak makan dan minum di pagi hari selama bulan Ramadhan" (HR Malik).
ADVERTISEMENT
Namun pada hakikatnya, makna Idul Fitri adalah hari kembalinya manusia pada keaslian fitrahnya sebagai akar penciptaan manusia. Dimana manusia seperti terlahir kembali bak bayi tanpa dosa.
Seperti yang tertera dalam buku Islam yang Santun dan Ramah, Toleran dan Menyejukkan karya Zaprul Khan(2017:21), "Dalam paradigma pengertian ini, maka makna Idul Fitri adalah Hari Raya kembalinya manusia kepada fitrah kesuciannya. Kepada kecenderungan primordialnya untuk senantiasa melakukan kebajikan".
Hal tersebut ditegaskan kembali dengan hadist Rasulullah saw, " Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa dosanya yang telah lalu. Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa dosanya yang telah lalu" (HR. Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Semoga di hari Kemenangan nanti, kita akan mendapatkan kesucian layaknya bayi yang baru lahir, sesuai dengan makna Idul Fitri bagi umat Islam . (DK)