Konten dari Pengguna

Makna Kajeng Kliwon Enyitan yang Disakralkan Umat Hindu di Bali

Berita Terkini
Penulis kumparan
2 Juni 2022 23:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makna Kajeng Kliwon Enyitan yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Foto: unsplash.com/wa_pratama
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makna Kajeng Kliwon Enyitan yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Foto: unsplash.com/wa_pratama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kajeng Kliwon merupkan sebuah hari yang dipercaya anker bagi umat Hindu di Bali. Pasalnya, hari tersebut diyakini sebagai pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon sebagai energi alam semesta, di mana dua unsur bertemu satu sama lain. Terdapat tiga macam Kejeng Kliwon yang disakralkan umat Hindu di Bali, salah satunya adalah Kajeng Kliwon Enyitan. Lantas apa makna Kejeng Kliwon Enyitan yang disakralkan umat Hindu di Bali ini?
ADVERTISEMENT

Makna Kajeng Kliwon Enyitan yang Disakralkan Umat Hindu di Bali

Kajeng Kliwon merupakan hari yang perhitungannya jatuh pada Tri Wara. Hari suci Kajeng Kliwon dirayakan setiap 15 hari sekali yang dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
Dikutip dari buku Kearifan Lokal Bali oleh IGNA Wijaya(2021), Kajeng Kliwon Uwudan adalah Kajeng Kliwon yang jatuh setelah terjadinya purnama. Sedangkan Kajeng Kliwon Enyitan adalah Kajeng Kliwon yang dilaksanakan setelah bulan mati atau Tilem. Di sisi lain, Kajeng Kliwon Pamelastali adalah Kajeng Kliwon yang dilaksanakan setiap hari Minggu pada Wuku Watugunung dan dilaksanakan setiap enam bulan sekali.
ADVERTISEMENT
Kajeng sendiri merupakan hari prabhawanya dari Sang Hyang Durga Dewi yang merupakan perwujidan dari Ahamkara yang merupakan perwujudan dari kekuaran Bhuta, Kala, dan Durha yang ada di muka bumi. Sementara Kliwon merupakan hari prabawanya dari Sang Hyang Siwa sebagai keturunan dharma yang merupakan perwujudan dari kekuatan dewa.
Menyatukan unsur kekuatan Siwa dan Durga akan melahirkan kekuatan Dharma Wisesa, sehingga melahirkan kesedihan, kesakitan, dan kemandirian, yang selalu dikendalikan oleh kekuatan Dharma.
Ilustrasi perayaan agama Hindu di Bali. Foto: unsplash.com/paul_nic
Lantas apa makna dari Kajeng Kliwon Enyitan? Kajeng Kliwon diperingati sebagai hari turunnya para bhuta untuk mencari orang yang tidak melaksanakan dharma agama. Pada hari tersebut para bhuta muncul untuk menilai manusia yang melaksanakan dharma.
Selain itu, Kejeng Kliwon merupakan hari yang sangat keramat. Hal ini disebabkan karena kekuatan negatif dari dalam diri maupun dari luar yang mudah muncul dan mengganggu kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, peringatan hari Kajeng Kliwon dilaksanakan dengan harapan baik secara sekala (kasat mata) dan niskala (tidak kasat mata), baik itu di dunia maupun alam semesta tetap menjadi seimbang.
Semoga penjelasan singkat mengenai makna Kajeng Kiwon Enyitan di atas dapat menambah wawasan Anda mengenai upacara yang diadakan umat Hindu di Bali setiap 15 hari sekali dalam rangka menetraslisir energi negatif tersebut. (MZM)