Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Makna Lagu If the World Was Ending karya JP Saxe yang Rilis Tahun 2019
11 Januari 2025 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“If the World Was Ending” merupakan lagu kolaborasi JP Saxe dengan Julia Michaels yang rilis pada tahun 2019. Makna lagu If the World Was Ending mengarah pada penantian seseorang terhadap orang yang semula pernah dicintai.
ADVERTISEMENT
Momen penantian tersebut memiliki nuansa yang membingungkan karena satu sisi ingin mengikhlaskan, tetapi sisi lain masih sangat berharap. Nuansa seperti itu tergambar jelas dalam beberapa bait “If the World Was Ending”.
Makna Lagu If the World Was Ending karya JP Saxe
Lagu merupakan hasil karya yang memadukan suara musik, suara manusia (vokal), dan unsur sastra . Unsur sastra dalam lagu memiliki wujud berupa lirik. Hal itu membuat setiap lirik lagu selalu memiliki makna tersendiri, contohnya “If the World Was Ending”.
“If the World Was Ending” merupakan lagu JP Saxe yang dinyanyikan bersama dengan Julia Michaels. Lagu yang rilis pada tahun 2019 menyiratkan tentang perasaan patah hati. Berikut adalah detail makna lagu If the World Was Ending.
ADVERTISEMENT
1. Perasaan Bingung
“If the World Was Ending” menyiratkan perasaan bingung dari tokoh ‘I’ atau ‘aku’. Kebingungan tersebut membuat tokoh ‘aku’ memikirkan banyak hal saat terjebak di tengah kemacetan. Tokoh ‘aku’ bahkan bertanya-tanya:
Lirik di atas menyiratkan tentang perasaan bingung tokoh ‘aku’ tentang dirinya sendiri. Tokoh ‘aku’ masih memikirkan orang lain (yang dicintai) setelah satu tahun berpisah. Tokoh ‘aku’ bahkan belum mengetahui cara melepaskan orang yang dicintainya itu.
ADVERTISEMENT
2. Dua Sisi Diri yang Berbeda
Dikutip dari buku Berani Senyum Meski Terluka, Muhlisin (2020: 92), patah hati bisa membuat orang lupa makan, lupa ingatan, menangis menjerit-jerit, sampai ada yang ingin mengakhiri hidup. Keadaan patah hati seperti itu tersirat dalam “If the World Was Ending”.
Tokoh ‘aku’ dalam lagu “If the World Was Ending” mencoba untuk menguatkan diri bahwa dirinya sudah bisa merelakan orang yang pernah dicintai. Namun, sisi dirinya yang lain masih menanyakan keberadaan orang yang dicintai.
Sisi tersebut bahkan masih bertanya-tanya tentang kehadiran orang yang dicintai saat kiamat datang. Hal itu terdapat dalam lirik yang berbunyi,
ADVERTISEMENT
Makna lagu If the World Was Ending menyiratkan tentang kembimbangan tokoh ‘aku’. Tokoh tersebut memiliki dua sisi dalam dirinya, satu sisi ingin mengikhlaskan kekasih dan sisi lain masih mengharapkannya. Hal itu membuat tokoh ‘aku’ terus menanti. (AA)