Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Makna Laki-laki dan Perempuan sebagai Citra Allah dalam Agama Katolik
25 Desember 2023 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Laki-laki dan perempuan sebagai citra Allah dalam agama Katolik telah dijelaskan secara detail dalam Alkitab. Agama Katolik mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan sebagai citra Allah mengandung prinsip-prinsip teologi yang bersumber dari Alkitab.
ADVERTISEMENT
Ideologi ini mengakui bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama mencerminkan citra Allah meskipun memiliki peran dan karakteristik fisik yang berbeda. Mereka juga mempunyai martabat dan kedudukan yang sama di hadapan-Nya.
Laki-laki dan Perempuan sebagai Citra Allah dalam Agama Katolik
Berikut adalah penjelasan tentang laki-laki dan perempuan sebagai citra Allah dalam agama Katolik:
1. Penciptaan Manusia Menurut Citra Allah
Mengutip buku Spiritual Management oleh Sanery Hendrawan (2009), Alkitab menjelaskan bahwa manusia diciptakan berdasarkan citra Allah. Kitab Kejadian 1:27 menjelaskan:
"Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya mereka; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.".
Hal ini mengacu pada kesetaraan dasar antara laki-laki dan perempuan, baik dari segi hak, nilai, dan martabat.
2. Peran dalam Keluarga
Agama Katolik mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai peran khusus dalam keluarga. Suami berperan dalam mengepalai keluarga (1 Korintus 11:3; Efesus 5:23), sedangkan istri harus tunduk pada suami mereka (Ef 5:22-24).
ADVERTISEMENT
Laki-laki memiliki kewajiban untuk menjadi sosok kepala keluarga yang dapat melindungi dan mencintai keluarganya. Sementara itu, perempuan berperan sebagai pasangan sekaligus ibu yang penuh cinta dan kasih. Keduanya harus bisa saling menghormati dan membangun keluarga yang harmonis.
3. Keseimbangan dalam Perbedaan
Walaupun Alkitab menjunjung tinggi kesetaraan, namun Gereja Katolik juga menghargai perbedaan natural antara laki-laki dan perempuan. Hal ini bisa diketahui dari konsep komplementaritas yang keduanya saling melengkapi.
4. Melindungi dan Menghargai Martabat Setiap Individu
Gereja Katolik menjunjung tinggi perlindungan dan penghargaan martabat masing-masing individu, baik laki-laki maupun perempuan. Agama ini menolak segala bentuk diskriminasi atau penindasan berbasis gender.
Itulah penjelasan tentang laki-laki dan perempuan sebagai citra Allah dalam agama Katolik . Pandangan ini menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan keharmonisan dalam berbagai aspek kehidupan umat Katolik. (DLA)
ADVERTISEMENT