Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Makna Pemacekan Agung dalam Kebudayaan Hindu Bali
6 Januari 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bali sebagai wilayah daerah dengan penganut umat hindu di Indonesia, memiliki sejumlah upacara khas adat-istiadat yang hingga kini masih kerap dilaksanakan atau dirayakan oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari upacara yang masih terus dilestarikan hingga kini ialah Pemacekan Agung. Apa makna pemacekan agung? Yuk, simak ulasan berikut.
Mengenal Hindu Bali
Mari kita mengenal Hindu Bali terlebih dahulu. Dikutip dari Buku Ajar Pendidikan Agama Hindu di Perguruan Tinggi karya I Made Bagus Andi Purnomo (179:2021), Hindu Bali adalah wajah agama Hindu di Nusantara yang bercorak budaya khas Bali.
Hampir sekitar 80 persen pendudukan beragama Hindu tinggal di pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang menjadi daya tarik pariwisata ini.
Diketahui pada tahun 2023, Hari Pemacekan Agung pada kali ini jatuh pada tanggal 9 Januari 2023. Di mana pada hari sebelumnya merupakan perayaan Ulihan.
ADVERTISEMENT
Makna Pemacekan Agung
Mengutip buku Nilai Filosofis Penjor Galungan&Kuningan karya I Made Nada Atmaja (46:2008), Pemacekan Agung, jatuh pada Soma Kliowon Kuningan, ialah hari memanjatkan tekad yang baik ditengah-tengah kesucian bathin.
Pemacekan berasal dari kata ‘Pacek’ yang artinya adalah ‘Tapa’, sedangkan ‘Agung’ memiliki arti ‘Kuat’. Diketahui, Pemacekan Agung di Bali , merupakan hari raya umat Hindu dalam rangka pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Prameswara dengan niat menghaturkan yadnya untuk memohon keselamatan.
Sementara itu, yadnya di sini artinya korban suci atau persembahan yang dilakukan dengan sadar, tulus ikhlas dan bertanggung jawab dengan dilandasi Sraddha Bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan segala ciptaan-Nya.
Dilihat dari sisi filosofis, upacara adat Pemacekan Agung mengandung makna bahwasanya hari ini manusia dingatkan agar "kemenangan" yang telah diperoleh melalui pertempuran melawan adharma (perselisihan) dijadikan sebagai ajang kebangkitan kesadaran diri terhadap komitmen dalam menjaga martabat manusia dan menghindarkan diri dari "momo angkara" (kejahatan).
ADVERTISEMENT
Umat Hindu di Pulau Dewata percaya, adanya perayaan Pemacekan Agung bertujuan agar Sang Bhuta Galungan (nafsu untuk menang dengan berbagai dalih dan cara yang tidak sesuai dengan norma maupun etika agama) dengan para pengikutnya kembali ke asalnya.
Dalam kesempatan ini, mereka meyakini bahwa momen ini dapat menjadi momen permohonan atas keselamatan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Kesimpulannya, makna pemacekan agung ini ialah sebagai simbol keteguhan iman umat manusia atas segala godaan selama perayaan hari Galungan.
Demikian informasi terkait makna upacara atau hari raya Pemacekan Agung yang dilaksanakan umat Hindu di Bali. Semoga dapat memperluas tentang wawasan kebudayaan Nusantara. (ANG)