Konten dari Pengguna

Makna Peribahasa Hidup bagai Akar Benalu dan Peribahasa Bahasa Indonesia lainnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
28 Maret 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makna Peribahasa Hidup bagai Akar, sumber: unsplash/KseniaMakagonova
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makna Peribahasa Hidup bagai Akar, sumber: unsplash/KseniaMakagonova
ADVERTISEMENT
Tidak banyak orang yang mengetahui makna peribahasa hidup bagai akar benalu. Padahal, peribahasa tersebut mengandung filosofi dan nilai-nilai kehidupan yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, Bahasa Indonesia memiliki banyak peribahasa yang penuh pembelajaran. Peribahasa bukan hanya sekadar kata-kata indah, melainkan kalimat yang mampu memberikan pencerahan jika ditelaah makna dan artinya.

Makna Peribahasa Hidup bagai Akar Benalu

Ilustrasi Makna Peribahasa Hidup bagai Akar, sumber: unsplash/KellySikkema
Mengutip buku Super Lengkap Peribahasa Indonesia Plus Puisi & Pantun oleh Ajen Dianawati (2014), makna peribahasa hidup bagai akar benalu adalah peribahasa yang ditujukan untuk orang-orang yang menjalani hidup dengan merugikan pihak lainnya. Contohnya, seperti anak yang malas dan tidak mau membantu pekerjaan rumah.
Ia hanya peduli dengan dirinya sendiri dan mengharuskan kebutuhan materinya tercukupi setiap harinya. Hal ini menggambarkan tentang kehidupan anak yang seperti akar benalu.
Akar benalu merupakan parasit yang mengisap intisari kehidupan organisme lain dan tidak memberikan manfaat baik kepada kehidupan yang ditumpanginya.
ADVERTISEMENT

Makna Peribahasa Bahasa Indonesia Lainnya

Ilustrasi Makna Peribahasa Hidup bagai Akar, sumber: unsplash/BenWhite
Selain hidup bagaikan akar benalu, masih ada banyak peribahasa lain yang bisa diijadikan pembelajaran. Adapun macam-macam peribahasa tersebut yakni sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Makna peribahasa hidup bagai akar benalu dan peribahasa Bahasa Indonesia lainnya yang dijelaskan di atas bisa dijadikan renungan. Dengan begitu, peribahasa tersebut dapat menjadi pembelajaran hidup yang berharga. (DLA)