Konten dari Pengguna

Makna Puisi Tragedi Winka dan Sihka yang Berbentuk Unik

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Februari 2025 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Puisi Tragedi Winka dan Sihka, Sumber Unsplash Chris Lawton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Puisi Tragedi Winka dan Sihka, Sumber Unsplash Chris Lawton
ADVERTISEMENT
Puisi kontemporer merupakan karya sastra Indonesia yang sering mempunyai bentuk unik. Contohnya adalah Tragedi Winka dan Sihka. Karya sastra tersebut sangat populer sehingga membuat makna puisi Tragedi Winka dan Sihka kerap ditanyakan.
ADVERTISEMENT
Puisi ini dibuat oleh Sutardji Calzoum Bahri, penyair kontemporer terkenal di Indonesia yang berdedikasi terhadap perkembangan syair. Hal ini membuatnya kerap dijuluki sebagai Presiden Penyair Indonesia.

Makna Puisi Tragedi Winka dan Sihka

Ilustrasi Puisi Tragedi Winka dan Sihka, Sumber Unsplash Aaron Burden
Puisi kontemporer merupakan puisi yang memiliki gaya bahasa tidak konvensional dan dibuat pada masa sekarang. Puisi ini tak lagi terikat dengan aturan-aturan lama. Oleh sebab itu, penyair bisa berekspresi dengan lebih bebas. Itulah mengapa banyak puisi kontemporer yang memiliki bentuk unik.
Contoh puisi kontemporer yang terkenal adalah Tragedi Winka dan Sihka. Puisi ini diterbitkan pada tahun 1970-an dan masih menjadi bahan perbincangan hingga sekarang. Tak hanya di kalangan penyair, puisi tersebut juga sering disebutkan di dunia pendidikan.
Makna puisi Tragedi Winka dan Sihka cukup mendalam, yaitu tentang perkawinan yang kerap menjadi kisah menarik dalam kehidupan. Sayangnya, pernikahan tak selalu berjalan mulus dan sesuai dengan impian.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah tantangan sering terjadi dalam pernikahan seperti masalah, cobaan, bahkan perpisahan. Tantangan-tantangan ini perlu dihadapi dengan baik oleh pasangan yang sudah menikah. Tentu hal ini akan membutuhkan kesabaran dan kelapangan dada.
Sebagai bagian dari kehidupan, puisi ini juga menyiratkan bahwa pernikahan berputar seperti roda. Terkadang, ada masanya pernikahan terasa indah. Namun layaknya roda yang berputar, masa-masa tersebut bisa bisa berbalik menjadi kesedihan.

Profil Sutardji Calzoum Bahri

Ilustrasi Puisi Tragedi Winka dan Sihka, Sumber Unsplash Sincerely Media
Menurut buku Pengajaran Apresiasi Puisi, Dr. Agus Yuliantoro, M.Hum. (2024: 169), Sutardji Calzoum Bahri lahir di Rengat, Riau, tanggal 24 Juni 1941. Penyair ini berkuliah di Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Pajajaran.
Masih dalam halaman yang sama dijelaskan bahwa Sutardji mulai menuliskan karya-karyanya di media, seperti surat kabar di Bandung. Dari sinilah kiprahnya sebagai penyair Indonesia dimulai.
ADVERTISEMENT
Makna puisi Tragedi Winka dan Sihka adalah tentang pernikahan yang tak selalu berjalan lancar. Makna tersebut terasa sangat dalam terutama bagi orang-orang yang sudah menikah. (LOV)