Manfaat Membaca Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Ilustrasi Manfaat Doa, sumber: Unsplash

Ditinggal oleh orang terkasih adalah hal yang amat menyedihkan, hanya doa untuk orang yang sudah meninggal saja yang dapat kita berikan. Sebagaimana hadits Rasulullah saw, “terputuslah segala amalannya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak soleh yang mendoakan kepadanya”

Orang yang sudah meninggal tidak lagi dapat melakukan kebaikan dan menyebarkan amalan. Maka dari itu, sebagai kerabat yang masih hidup dan masih mampu untuk berdoa dan berbuat kebaikan, maka alangkah baiknya kita mendoakan orang yang sudah meninggal.

Manfaat Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Ada perbedaan pendapat pada sebagaian ulama. Ada ulama yang memerbolehkan manusia yang masih hidup mengirimkan doa untuk orang yang sudah meninggal dengan harapan orang yang telah meninggal mendapatkan ampunan.

Imam an-Nawawi dalam bukunya “Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar” menuliskan, bahwa doa untuk orang yang telah meninggal memberi manfaat dan sampai kepadanya pahala doanya.

Namun sebagaian ulama lainnya berpendapat bahwa doa dan Al-Fatihah yang ditunjukkan untuk orang meninggal, pahalanya tidak akan sampai dan tidak ada manfaatnya bagi mereka yang telah meninggal.

Dalam sebuah riwayat dituliskan oleh Syekh Nawawi, “Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka,”

Orang yang telah berada di dalam kubur diibaratkan orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Mereka menantikan doa dari pada anak, kerabat dan saudaranya. Karena bagi mereka, doa dari anak dan kerabat yang masih hidup lebih baik dibanding dunia dengan seluruh isinya.

Rasulullah saw bersabda:

"Siapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan zikir Allah akan memastikan surga baginya." (HR. Ad-Darimy dan Nasa’i dari Ibnu Abbas)

Bacaan Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnati hi wa min ‘adzaabin naar.

Artinya :

Yaa Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.

Perbedaan doa untuk orang yang sudah meninggal laki-laki dan perempuan terletak pada dlamir yang digunakan, untuk laki-laki “hu” atau “hi", sedangkan untuk perempuan “ha”.

(DWA)