Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Masa Kepemimpinan Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah ke-3 Umat Muslim
16 September 2021 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, kepemimpinanan atas umat Islam diserahkan kepada 4 orang khalifah yang disebut sebagai Khulafaur Rasyidin berdasarkan hasil konsensus. Adapun salah satu sosok yang dipercaya dan diangkat sebagai khalifah penerus Rasulullah ialah Utsman bin Affan, sebagai khalifah ke-3 bagi umat islam. Bagaimana kisah kepemimpinan Utsman bin Affan sebagai khalifah umat islam tersebut? Simak ulasannya berikut ini!
ADVERTISEMENT
Masa Kepemimpinan Utsman bin Affan Sebagai Khalifah Umat Islam
Dikutip dari buku Aku Cinta Islam, A. Rofiq (2016), Utsman bin Affan merupakan salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang terpilih menjadi khalifah ke-3 berdasarkan hasil musyawarah ketat yang dilakukan oleh umat islam setelah wafatnya khalifah sebelumnya, Umar bin Khattab. Mengutip dari buku Sahabat Rasulullah Utsman bin Affan, M. Syaikuhudin (2012: 41), Utsman bin Affan diangkat sebagai khalifah pada umur 70 tahun, dan hal tersebut menjadikannya sebagai khulafaur rasyidin tertua.
Dibandingkan dengan masa kekhalifahan khulafaur rasyidin lainnya, masa kepemimpinan Utsman bin Affan terbilang yang paling lama, yakni berlangsung selama 12 tahun. Disamping itu M. Syaikuhudin dalam bukunya juga menyebut bahwa masa ini adalah masa kekhalifahan yang paling makmur dan sejahtera dimana semua kaum muslim diliputi kenyamanan dan kedamaian.
ADVERTISEMENT
Sayangnya pada akhir masa kepemimpinan Utsman bin Affan, muncul gejolak dari kaum muslimin yang menentang kebijakan sang khalifah. Pertentangan tersebut disebutkan muncul akibat diangkatnya sanak famili beliau untuk menduduki jabatan tinggi di pemerintahan.
Ditambah lagi pada saat itu terdapat salah seorang yahudi bernama Abdullah bin Saba’ yang berpura pura masuk islam dan menyebarkan fitnah dan hasutan terhadap Utsman bin Affan, hingga membuat rakyat semakin berburuk sangka dan melayangkan protes terhadap pemimpinnya tersebut.
Terlepas dari fitnah Abdullah bin Saba’, sebenarnya kepemimpinan Utsman bin Affan mampu membawa kesejahteraan bagi kaum muslimin. Di samping itu, pemerintahan tersebut juga memiliki peran besar dalam pembangunan peradaban Islam yang semakin maju, seperti dibangunnya bendungan untuk menjaga arus banjir dan mengatur pembagian aliran air ke kota-kota, membangun jalan, jembatan dan juga memperluas masjid nabi di Madinah dan membangun masjid lainnya. (HAI)
ADVERTISEMENT