Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Mata Pencaharian Utama Penduduk Kota Makkah Sebelum Islam
5 Desember 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Islam lahir di daerah Arab. Negeri ini berupa padang pasir yang sangat luas dan juga gersang. Sebelum masuknya Islam, mata pencaharian utama penduduk kota Makkah adalah salah satunya berdagang.
ADVERTISEMENT
Apa mata pencaharian penduduk Jazirah Arab lainnya? Simak jawabannya dalam artikel ini.
Mata Pencaharian Utama Penduduk Kota Makkah
Penduduk kota memiliki mata pencaharian utama sebagai pedagang dan bercocok tanam. Dikutip dari Sejarah Kelahiran, Perkembangan dan Masa Keemasan Peradaban Islam oleh Subarman (2015), kafilah yang melakukan perdagangan dari kota Makkah telah menjadi penghubung perdagangan antara Timur dan Barat.
Pada waktu itu, para kafilah membeli dagangan dari India dan Tiongkok di Yaman, kemudian menjualnya ke Syiria (Syam). Dari Syiria mereka membeli barang perdagangan dari Eropa dan dijual di Yaman.
Di Jazirah Arab juga ada penduduk pedalaman yang cara hidupnya nomaden. Mereka merupakan komunitas yang mendiami daerah pedalaman. Mata pencaharian penduduk pedalaman adalah beternak (kambing, biri-biri, kuda, dan unta).
ADVERTISEMENT
Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam
Sebelum adanya Islam, bangsa Arab sudah mengerti dan meyakini bahwa ada kekuasaan yang lebih tinggi dari kekuasaan manusia, yaitu Tuhan. Dalam bahasa Arab, Tuhan disebut dengan Ilah.
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, telah diutus beberapa Rasul untuk menyampaikan ajaran Tauhid di Jazirah Arab seperti Nabi Ibrahim As., Nabi Ismail As. yang diutus di Hijaz, Nabi Hud yang diutus untuk Kaum ‘Ad, dan Nabi Shaleh yang diutus untuk Kaum Tsamud.
Namun, setelah beberapa tahun dan melewati beberapa generasi dari para Rasul tersebut, ajaran mereka diubah, ditambah, dan dikurangi oleh para pengikutnya sendiri. Bahkan mereka juga membuat tuhan-tuhan baru untuk merek sembah dan membuat peraturan dari pemikiran mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Agama-agama baru yang berkembang di masa itu antara lain adalah:
Agama Shabiah
Merupakan agama yang mengajarkan kepada penganutnya untuk menyembah matahari dan bintang-bintang. Bangsa Arab yang menganut agama ini adalah penduduk suku Qathan, suku di sekitar Yaman pada masa ini. Raja dan rakyatnya memeluk agama Shabiah.
Agama Yahudi
Agama Yahudi ini sampai ke Jazirah Arab karena dibawa oleh bangsa Israel dari Negeri Astur. Penyebaran agama ini melalui kontak perdagangan. Kabilah-kabilah Arab dapat menerima ajaran mereka karena memang berakar dari ajaran Nabi Ibrahim As. yang sudah lebih dahulu dikenal.
Agama Nasrani
Agama Nasrani mulai berkembang pesat setelah raja Roma, Konstantin Agung, memeluk agama tersebut. Agama ini berawal dari Palestina dan tersebar ke Benua Eropa, wilayah kecil kerajaan Romawi di Afrika bagian utara dan Asia Kecil.
ADVERTISEMENT
Agama ini berkembang di Jazirah Arab pada abad ke-6 Masehi.
Agama Watsan (penyembah berhala)
Bani Ismail pada awalnya menganut agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As., yaitu agama Hanief dan mereka menguasai Baitullah. Setelah kota Makkah dikuasai oleh suku Khuzaah dari Yaman dan rubuhnya Saddu Ma’rib, terjadi perubahan dalam hak keagamaan mereka.
Agama ini merupakan agama yang mempersekutukan Allah dengan mengadakan penyembahan kepada Anshan (batu yang belum memiliki bentuk), Autsan (patung yang terbuat dari batu), dan Ashnam (patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, dan semua patung yang tidak terbuat dari batu).
Sekian penjelasan tentang mata pencaharian utama penduduk kota Makkah sebelum masuknya Islam . (KRIS)