Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Memahami Alur Tirta dalam Coaching untuk Mengatasi Masalah
28 November 2023 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan supervisi dengan teknik coaching, diperlukan komunikasi atau percakapan yang sesuai dengan masalah . Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam percakapan coaching adalah alur TIRTA. Alur TIRTA dalam coaching adalah metode yang berdasarkan pada tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Pada prinsipnya alur TIRTA hampir sama dengan model iGROW, yaitu intensi, goal, reality, option, dan will/may forward. Perbedaannya hanya intensi tidak dimasukkan dalam alur TIRTA, walaupun awal coaching terdapat unsur tujuan.
Penjelasan Alur TIRTA dalam Coaching Sebuah Masalah
Pada saat berjalannya coaching, seseorang dapat menggunakan alur TIRTA untuk membentuk proses komunikasi. Dikutip dari buku Supervisi Akademik: Teknik Coaching Peningkat Guru dalam Pembelajaran di Kelas, Maryanti (2023: 40), berikut adalah penjelasan masing-masing tahap:
1. Tujuan
Pada tahap ini masing-masing orang telah menyepakati tujuan pembicaraan yang akan dilaksanakan. Setiap orang diharapkan untuk menyampaikan tujuan percakapannya. Hal-hal yang dapat ditanyakan adalah rencana pertemuan, tujuan dari pertemuan, dan ukuran keberhasilan dari pertemuan yang akan dilaksanakan terkait kegiatan supervisi.
ADVERTISEMENT
2. Identifikasi
Pada tahap identifikasi, coach melakukan penggalian dan pemetaan terhadap situasi yang sedang dibicarakan dan dihubungkan pada hal-hal yang nyata atau fakta yang ada pada saat supervisi berlangsung. Masing-masing orang dapat mengemukakan kekuatan dan kelemahannya dan mampu mengambil solusi jalan pemecahannya.
3. Rencana Aksi
Rencana aksi yang dimaksud adalah kegiatan atau rencana yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Hal-hal yang mungkin dapat disampaikan kepada coach adalah pernyataan yang menyangkut rencana dan strategi.
4. Tanggung Jawab
Pada tahap akhir, masing-masing orang membuat komitmen atas hasil yang dicapai untuk mengambil dan menentukan langkah selanjutnya. Pertanggungjawaban coachee dilakukan terhadap rencana aksi atau komitmennya.
Melalui alur TIRTA ini diharapkan masing-masing orang dapat melaksanakan supervisi berbasis coaching secara efisien, efektif, dan bermakna. Demikian jawaban terkait Alur TIRTA dalam coaching adalah metode yang berdasarkan pada tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan! (CHL)
ADVERTISEMENT