Memahami Arti Muhasabah Diri dalam Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
18 Februari 2021 15:23 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Muhasabah (foto: unsplash/ Artur Aldyrkhanov)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Muhasabah (foto: unsplash/ Artur Aldyrkhanov)
ADVERTISEMENT
Arti muhasabah adalah introspeksi diri. Kata introspeksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) diri sendiri atau istilah lainnya adalah mawas diri.
ADVERTISEMENT
Menurut A Kang Masfur (2018:88) dalam buku Yuk, Muhasabah, dijelaskan bahwa muhasabah berasal dari kata Bahasa Arab “hasiba-yahsabu-hisab” yang secara etimologis memiliki arti melakukan perhitungan.
Sedangkan dalam terminologi Islam, muhasabah memilki arti upaya seseorang dalam melakukan evaluasi diri terhadap kebaikan serta keburukan pada semua aspek hidupnya.

Hadist dan Dalil Muhasabah Diri

Ilustrasi arti muhasabah. Foto: Creativa Images/Shutterstock
Islam selalu mengajarkan umatnya untuk selalu bermuhasabah, beberapa hadist dan dalil terkait muhasabah adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Aspek Muhasabah dalam Islam

Ilustrasi arti muhasabah. Foto: Shutter Stock
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Akhlah Tasawuf karya Muhammad Hamim Thohari dan Siti Sulaikho (2021) dan situs resmi Kemdikbud, seorang hamba harus melakukan muhasabah di segala aspek kehidupan. Adapun aspek muhasabah dalam Islam, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Ibadah

Ibadah menjadi bentuk pertanggungjawaban umat Muslim sebagai makhluk ciptaan Allah. Ibadah tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, namun harus dijalankan sesuai dengan ketentuan yang tertulis di Al-Quran serta sunnah.

2. Pekerjaan, Rezeki, dan Usia

Pekerjaan, rezeki, dan usia termasuk dalam aspek muhasabah. Dalam hal ini, umat Muslim memiliki kesempatan untuk melakukan introspeksi diri mengenai apa yang sudah dikerjakan di dunia.

3. Kehidupan Sosial

Aspek kehidupan sosial berkaca dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Sebagaimana dibahas dalam hadist berikut:
ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Melakukan Muhasabah?

Bagaimana cara melakukan muhasabah yang tepat? Foto: Unsplash
Lantas, bagaimana cara melakukan muhasabah yang tepat? Berikut informasinya.

1. Mengevaluasi soal niat, amalan, juga dosa

Langkah pertama untuk bermuhasabah adalah merenungkan apa saja yang telah dilalui dalam hidup. Pada langkah ini, lakukan evaluasi, sudahkah memiliki niat menjadi orang yang lebih baik? Sudahkah melakukan amalan yang diperintahkan Allah?

2. Melaksanakan solat taubat

Ketika telah menyesali dosa yang dilakukan, muslim yang taat akan segera bertaubat. Salah satu bentuk amalan yang bisa dilakukan adalah mendirikan sholat taubat.
Sama seperti sholat pada umumnya, sholat taubat terdiri dari dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat. Pada bagian sujud terakhir, akuilah segala dosa dan meminta ampun pada Allah SWT.

3. Menerima saran dan masukan dari orang lain

Dalam suatu riwayat, Imam Bukhari menceritakan kisah Umar bin Khattab yang memberi saran kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan Alquran. Saat itu, Abu Bakar sempat menolak dan bimbang dengan usulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menandakan bahwa kehadiran seseorang sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai saran atau masukan. Tujuannya supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

4. Bersahabat dengan orang saleh

Salah satu rezeki yang Allah SWT berikan kepada seorang muslim adalah dengan dikelilingi oleh sahabat yang shalih. Mereka akan menasihati dan mengingatkan kekeliruan yang kita lakukan.
Karena itulah, alangkah baiknya ketika budaya saling mengingatkan dan menasihati tertanam dalam kaum muslimin sebagai cermin bagi diri kita untuk senantiasa melakukan banyak hal baik.

5. Menyendiri

Salah satu bentuk evaluasi dan introspeksi diri yang berguna adalah dengan menyendiri untuk bermuhasabah. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan:
“Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)” [HR. Tirmidzi]
ADVERTISEMENT

Keutamaan Melakukan Muhasabah

Apa saja keutamaan melakukan muhasabah? Foto: Unsplash
Dalam ajaran Islam, muhasabah merupakan suatu keharusan untuk setiap Muslim. Dengan bermuhasabah, manusia mendapatkan kesempatan untuk menghisab dirinya sendiri sebelum dihisab langsung oleh Allah SWT di akhirat.
Lantas apa saja keutamaan melakukan muhasabah diri? Berikut informasinya.

1. Merupakan sifat hamba Allah yang bertakwa

Terkadang kita merasa lelah dan bosan yang mengakibatkan lemah semangat untuk beribadah. Maka dari itu, muhasabah akan membantu mengatasi rasa lelah dan bosan tersebut hingga semakin bertaqwa kepada Allah.

2. Hasil dari muhasabah adalah tobat

Muhasabah merupakan sifat Muslim yang bertakwa. Hasil yang diharapkan dari bermuhasabah adalah bertobat.
Diriwayatkan dalam hadis Imam Muslim dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan menerima tobatnya."
ADVERTISEMENT

3. Menambah energi untuk menjalankan ibadah

Keutamaan lainnya dari muhasabah diri, yakni dapat menambah energi untuk menjalankan ibadah.
Muhasabah akan menjadi energi tambahan tersendiri ketika kita mengerjakan seluruh perintah Allah SWT. Muhasabah adalah hal yang perlu dilakukan agar kita tidak terjebak dalam kesesatan apalagi kemaksiatan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Muhasabah?

Kapan waktu untuk muhasabah? Foto: Unsplash
Dirangkum dari laman Nahdlatul Ulama (NU Online), Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa muhasabah diri sebaiknya dilakukan setiap Muslim secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan.
Lebih jelasnya, berikut waktu yang tepat untuk melakukan muhasabah diri bagi para muslim.

1. Awal waktu

Imam Al-Ghazali menganjurkan seseorang mengalokasikan waktunya untuk muhasabah atau introspeksi diri di pagi hari.
Muhasabah dilakukan di awal waktu paling penting untuk merencanakan kebaikan-kebaikan serta meneguhkan komitmen pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
ADVERTISEMENT

2. Akhir waktu

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali juga menganjurkan setiap Muslim untuk bermuhasabah di ujung hari (malam). Waktu ini merupakan momen yang paling tepat untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi semua perbuatan diri di sepanjang hari.
(RYFA)