Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Bunyi Ghunnah Keluar pada Makhraj dalam Ilmu Tajwid
4 November 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu tajwid, pemahaman tentang makhraj dan sifat huruf sangatlah penting. Terutama dalam memperbaiki kualitas bacaan Al-Quran.
Bunyi Ghunnah Keluar pada Makhraj
Salah satu konsep yang sering dibahas dalam tajwid adalah bunyi ghunnah. Ghunnah berasal dari kata Arab "غنة" yang berarti suara dengung atau suara hidung.
Bunyi ghunnah keluar pada makhraj pangkal hidung atau rongga hidung (khoisyum). Ketika huruf nun atau mim ber-tasyid dibaca, suara harus didengungkan dengan cara yang benar.
Ghunnah adalah bunyi dengungan yang keluar dari pangkal hidung (khoisyum). Bunyi ini muncul saat membaca huruf tertentu, terutama pada saat membaca huruf nun (ن) dan mim (م) yang ber-tasyid serta pada saat pembacaan hukum-hukum bacaan.
Mulai dari ikhfa, idgham, iqlab, dan idzhar dalam bacaan Al-Quran. Ghunnah ini harus diperhatikan dalam membaca Al-Quran karena bunyi ghunnah yang benar akan mempengaruhi makna serta keindahan bacaan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, membaca dengan ghunnah yang benar juga termasuk dalam bagian dari kewajiban dalam membaca Al-Quran secara tartil atau jelas. Dikutip dari buku Tilawah Al-Quran dan Ilmu Tajwid, Annuri (2020: 125), makhraj secara harfiah berarti "tempat keluar".
Dalam ilmu tajwid , makhraj merujuk pada tempat keluar suara huruf dalam rongga mulut, tenggorokan, dan hidung. Untuk bunyi ghunnah, makhraj-nya adalah pangkal hidung atau rongga hidung (khoisyum).
Ketika huruf nun atau mim ber-tasyid dibaca, suara harus didengungkan dengan cara yang benar agar ghunnah terdengar jelas dan tidak samar. Proses ini juga membantu menjaga kejelasan dan kesempurnaan suara bacaan.
Ghunnah memiliki dua macam panjang bacaan, yaitu ghunnah dengan panjang dua harakat dan ghunnah dengan panjang lebih dari dua harakat. Ghunnah dua harakat terjadi pada hukum ikhfa dan iqlab.
ADVERTISEMENT
Sementara ghunnah yang lebih panjang terjadi saat membaca idgham bighunnah dan idzhar dengan nun dan mim bertasyid. Membaca Al-Quran dengan benar melibatkan pemahaman yang baik tentang ghunnah dan makhraj.
Jika pembaca salah menerapkan ghunnah atau makhraj, maka makna ayat dapat berubah atau menjadi kurang indah. Dalam beberapa kasus, kelalaian dalam mengaplikasikan ghunnah bisa menyebabkan kesalahan dalam tajwid dan memengaruhi kualitas bacaan.
Bunyi ghunnah keluar pada makhraj pangkal hidung atau rongga hidung (khoisyum). Pemahaman tentang ghunnah dan makhraj adalah bagian mendasar dalam ilmu tajwid dalam Islam . (Gin)