Memahami Fungsi dari Enzim Ptialin dalam Air Liur Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
13 Februari 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi enzim ptialin dalam air liur. Foto: Unsplash/Khamkhor
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi enzim ptialin dalam air liur. Foto: Unsplash/Khamkhor
ADVERTISEMENT
Setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi masing-masing, tak terkecuali dalam rongga mulut. Dalam rongga mulut kita, terdapat sebuah cairan yang selalu keluar secara terus menerus yang disebut dengan air liur. Dalam air liur manusia terdapat enzim ptialin yang bertugas untuk mengubah pati menjadi glukosa.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya enzim yang satu ini, tubuh kita akan lebih cepat dalam proses pencernaan makanan. Sehingga, tubuh kita akan lebih cepat dalam mendapatkan energi yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Memahami Fungsi dari Enzim Ptialin dalam Air Liur Manusia

Ilustrasi fungsi air liur dalam pencernaan tubuh manusia. Foto: Unsplash/Nutriciously
Air liur atau glandula saliva merupakan sebuah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Di dalam rongga mulut, terdapat tiga pasang kelenjar ludah. Seperti yang dikutip dari buku Biologi oleh Drs. Bagod Sudjadi dan Dra. Siti Laila (2007: 6), di dalam rongga mulut, terdapat tiga pasang kelenjar ludah, yaitu glandula parotis, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis.
Glandula parotis berfungsi untuk menghasilkan getah berbentuk cair, sedangkan glandula submandibularis dan glandula sublingualis berfungsi untuk menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
ADVERTISEMENT
Pengeluaran air liur diatur oleh rangsangan saraf, misalnya melalui aroma makanan. Pada saat hidung mencium bau makanan, sel-sel saraf sensori menyampaikan impuls-impuls saraf ke otak. Selanjutnya, otak akan mengirim impuls-impuls saraf melalui saraf motor ke kelenjar air liur sehingga kelenjar tersebut mensekresi air liur.
Pada umumnya, manusia menghasilkan air liur sebanyak 1-1,5 liter per hari. Sebagian besar, air liur tersebut itu tertelan bersama makanan. Air liur tersebut mengandung enzim ptialin yang bekerja pada pH berkisar 7.
Enzim ptialin atau disebut amilase air liur berfungsi untuk memecahkan pati (amilum) menjadi maltosa. Fungsi enzim ini hanya berlangsung hingga makanan sampai di kerongkongan. Selanjutnya, makanan yang sudah bercampur dengan air liur tersebut ditelan masuk ke kerongkongan. Bentuk makanan di dalam mulut dan kerongkongan disebut bolus.
ADVERTISEMENT
Enzim ptialin dapat bertahan pada tingkat keasaman tinggi dalam lambung. Tingkat pencernaan ptialin sendiri dipengaruhi oleh tingkat keasaman di dalam lambung, seberapa cepat lambung kosong, dan seberapa baik makanan bercampur dengan asam.

Mengunyah Makanan Lebih Lama Membantu Sistem Kerja Enzim Ptialin

Enzim ptialin hanya dapat bekerja di ruangan dan akan berhenti bekerja ketika memasuki lambung yang memiliki tingkat keasaman tinggi. Namun, ketika masih di tenggorokan, hasil dan tindakan enzim ptialin hanya dapat mencapai sebagian kecil dari pati yang ada dalam makanan.
Dengan mengunyah makanan lebih lama, kita akan membiarkan ptialin melakukan tugasnya dan dapat meningkatkan kinerjanya. Akibatnya adalah memunculkan rasa manis dari makanan yang dikunyah dalam waktu lama. Kejadian tersebut menjadi bukti bahwa enzim ptialin sedang bekerja.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai fungsi enzim ptialin dalam mulut manusia dan cara mengoptimalkannya. Maka dari itu, saat mengunyah makanan untuk diperbanyak dan diperlama. Sehingga, enzim yang satu ini dapat bekerja dengan optimal.(MZM)